PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (DEWAN DIREKSI, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN KONSENTRIS DAN KOMITE AUDIT) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2018-2020

Setiap perusahaan berkepentingan dengan pengukuran kinerja keuangannya. Didalam pengukuran dan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan, perlu ditetapkan pernyataan yang jelas tentang tujuan yang akan dicapai dengan demikian diperoleh hasil yang diinginkan. Fenomena turunnya kinerja keuangan perusahaan terutama pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang telah dijelaskan tentunya membuat investor lebih berhati-hati dalam melakukan investasi pada perusahaan. Investor pasti memerlukan informasi yang akurat agar memperoleh gambaran kondisi perusahaan secara jelas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh dewan direksi, dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kepemilikan konsentris, dan komite audit terhadap return on asset pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode pengamatan 2018- 2020 sebanyak 75 perusahaan. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling sehingga didapatkan 63 perusahaan sebagai sampel dengan 189 data penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dewan direksi dan dewan independen tidak berpengaruh terhadap return on asset pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan ukuran dewan komisaris, kepemilikan konsentris, dan komite audit berpengaruh positif terhadap return on asset pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Disarankan kepada peneliti selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak sampel perusahaan seperti seluruh sektor di perusahaan manufaktur serta variabel lain yang dapat mempengaruhi return on asset seperti kepemilikan asing, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, agar hasil penelitian lebih lebih baik lagi di masa yang akan dating.