Penerapan Metode Sugesti Imajinasi Dengan Media Video Cerita Animasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Fantasi Pada Siswa Kelas VII A SMP Widya Sakti Denpasar Tahun Pelajaran 2023/2024

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan (1) mengetahui bahwa dengan metode sugesti imajinasi dengan media video cerita animasi dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita fantasi pada siswa kelas VII A SMP Widya Sakti Denpasar Tahun Pelajaran 2023/2024, (2) mengetahui langkah-langkah tepat dalam penerapan metode sugesti imajinasi dengan media video cerita animasi untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita fantasi pada siswa kelas VII A SMP Widya Sakti Denpasar Tahun Pelajaran 2023/2024. Pengumpulan data yang digunakan dengan metode observasi dan metode tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis cerita fantasi siswa yang dapat ditinjau dari nilai tes sebagai berikut: (1) pelaksanaan siklus I terjadi peningkatan nilai rata-rata tes awal (pretest) 36,30 menjadi 47,05 pada siklus I. (2) pelaksanaan siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu dari nilai rata-rata siklus I 47,05 menjadi 60,07 pada siklus II. (3) pelaksanaan siklus III menunjukkan peningkatan nilai rata-rata dari siklus II sebesar 60,07 menjadi 80,70 di siklus III. Selanjutnya langkah-langkah penerapan metode sugesti imajinasi dengan media video cerita animasi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita fantasi pada siswa kelas VII A SMPWidya Sakti Denpasar dijabarkan sebagai berikut: (1) mengajak siswa menonton video cerita animasi dengan tema misteri dan keajaiban melalui youtube untuk memancing stimulus, serta memberikan contoh cerita fantasi, 2) menganalisis video cerita animasi sesuai struktur dalam cerita fantasi, 3) memberikan intruksi kepada siswa untuk menutup mata dan menetralisir pikiran agar fokus saat pembelajaran, 4) setelah siswa rileks, berikan khayalan tentang video cerita animasi sebelumnya untuk menciptakan imajinasi dalam pikiran, 5) memerintahkan siswa untuk membayangkan apa yang dilihat dan didengar agar siswa fokus, 6) memberikan selang waktu agar siswa terfokus menciptakan khayal visual dalam pikirannya, 7) memberikan intruksi untuk mengakhiri khayal secara perlahan agar tidak buyar dan mulai menyusun cerita fantasi.