PENGARUH KOMUNIKASI DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INTRASARI RAYA DENPASAR

Manajemen perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat memuaskan konsumen serta senantiasa memberikan pelayanan terbaik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Peningkatan kinerja karyawan di suatu organisasi, maka komunikasi merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan, karena tanpa adanya komunikasi maka kegiatan organisasi atau perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik. Kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh stress kerja. Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalahnya adalah: Apakah pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Intrasari Raya Denpasar? Apakah pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Intrasari Raya Denpasar? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 75 orang. Penentuan sampel dengan metode sensus. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan kuesioner. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah anlisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan diperoleh dari nilai t-hitung sebesar 13,735, signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai t-hitung untuk stres kerja adalah -2,490, diperoleh juga nilai koefisien beta -0,149, dan signifikansi sebesar 0,015 < 0,05. Berdasarkan simpulan yang diperoleh, maka dapat disarankan sebagai berikut: komunikasi yang ada pada perusahaan dapat dilakukan lebih terbuka dan semua pihak lebih membuka diri, terutama dalam komunikasi bawahan dengan atasan dan penyampaian informasi yang diberikan dapat lebh akurat sesuai dengan alur informasi yang telah ditetapkan. Selain itu, manajemen perusahaan diharapkan lebih memperhatikan penyebab stres kerja seperti adanya pembagian beban kerja secara adil sehingga tidak terjadi kelebihan beban kerja dan juga penambahan alat untuk produksi agar waktu kerja tidak terlalu mendesak sehingga emosi karyawan lebih terkontrol.