Implementasi Pemenuhan Hak Kesehatan Reproduksi Bagi Wanita Sebagai Warga Binaan Dalam Masa Hukuman Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kerobokan

Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lapas. Lembaga pemasyarakatan selanjutnya disebut Lapas adalah tempat melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Meskipun melakukan suatu tindak pidana, seorang narapidana mempunyai hak asasi yang harus dilindungi. Berbeda dengan laki-laki, perempuan memiliki kodrat seperti menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui. Kesehatan reproduksi adalah suatu kebutuhan terhadap kesehatan yang merupakan hak dasar setiap individu. Narapidana perempuan dalam lembaga pemasyarakatan cenderung lebih rentan terkena penyakit organ reproduksi. Permasalahan yang diangkat adalah apakah hak kesehatan reproduksi narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kerobokan telah terpenuhi berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris yakni berangkat pada adanya kesenjangan norma dan fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap narapidana perempuan belum dipernuhi haknya untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kerobokan dengan maksimal karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana, tenaga medis, dan jumlah anggaran.