Efektivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.) terhadap Peningkatan Jumlah Makrofag Traumatik Ulser pada Mencit Jantan

Triantari, Pande Komang Astri (2024) Efektivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.) terhadap Peningkatan Jumlah Makrofag Traumatik Ulser pada Mencit Jantan. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Bab I-II] Text (Bab I-II)
R.755.FKG_BAB I-II.pdf - Other

Download (278kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
R.755.FKG.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Rongga mulut adalah tempat yang sangat rentan terjadinya iritasi atau trauma. Trauma merupakan salah satu penyebab terjadinya ulserasi pada rongga mulut, dan ulser ini dikenal sebagai ulser traumatik. Secara garis besar trauma tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu trauma mekanis, termal, elektrik dan kimiawi. Penanganan ulkus traumatik yang utama adalah menghilangkan penyebab trauma dan pemberian obat antiinflamasi, seperti kortikosteroid topikal dan intralesi, juga anastetikum lokal. Salah satu efek samping kortikosteroid jangka Panjang dapat menimbulkan efek samping akibat khasiat glukokotikoid yaitu diabetes, osteoporosis, nekrosis vascular, sindrom cushing. Sekitar 70% tumbuhan didunia dapat digunakan sebagai obat herbal yang memiliki efek samping yang lebih kecil, salah satunya daun sirih. Daun sirih mengandung senyawa kimia seperti fenol dan senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol dan allipyrocatech. Perkembangan gaya hidup masyarakat membuat produk pangan saat ini dituntut tidak hanya memenuhi kuantitas yang dibutuhkan, namun juga memenuhi kualitas yang di inginkan konsumen. Salah satu zat adiktif yang lazim digunakan dalam beberapa bidang industri adalah Carboxymethyl Cellulose (CMC). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstra daun sirih dengan konsentrasi 45% terhadap peningkatan jumlah makrofag traumatik ulser pas mencit jantan. Metode pada penelitian ini menggunakan eksperimental murni secara in vivo dimana data diambil dengan cara mengamati preparat biopsi eksisi jaringan pada hari ke-3, ke-5, dan ke-7 setelah pembuatan ulser dengan perwarnaan hematoxylin dan eosin. Hasil dari penelitian ini didapatkan perbandingan antara ekstrak daun sirih dan CMC yaitu ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 45% hari ke-3 jumlah makrofag (2,8) dan CMC hari ke-3 dengan jumlah makrofag (0,8). Pada ektrak daun sirih dengan konsentrasi 45% dihari ke-5 jumlah makrofag (1,8) dan CMC hari ke-5 dengan jumlah makrofag (1,4). Pada ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 45% dihari ke-7 jumlah makrofag (3) dan CMC hari ke-7 dengan jumlah makrofag (0,8). Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan konsentrasi 45% dapat berpengaruh terhadap jumlah makrofag, sedangan CMC tidak berpengaruh terhadap jumlah makrofag. Berdasarkan hasil penelitian, efektivitas yang paling baik terhadap jumlah makrofag yaitu ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan konsentrasi 45%.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: CMC, Makrofag, daun sirih, ulser traumatik
Subjects: F. KEDOKTERAN GIGI (Dentistry) > Makrofag
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Kedokteran Gigi
Depositing User: ida bagus indra pratama
Date Deposited: 28 May 2024 05:14
Last Modified: 28 May 2024 05:14
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/6347

Actions (login required)

View Item
View Item