Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Konsentrasi Kepemilikan terhadap Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2019- 2021

Perkembangan global dan dinamika ekonomi menuntut perusahaan untuk mengelola kinerjanya agar terhindar dari kebangkrutan. Fenomena financial distress, terutama pada sektor manufaktur di Indonesia, menjadi perhatian utama, diperparah dengan dampak pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh struktur kepemilikan (manajerial, institusional, asing, pemerintah) dan konsentrasi kepemilikan terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur di BEI (2019-2021). Metodologi penelitian melibatkan analisis data keuangan dan kebangkrutan perusahaan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman hubungan antara struktur kepemilikan, konsentrasi kepemilikan, dan risiko financial distress. Temuan ini diharapkan dapat membantu perusahaan dan pemangku kepentingan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif dalam menghadapi risiko financial distress. Analisis data yang digunakan adalah teknik regresi logistik dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 148 perusahaan selama 3 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial dan konsentrasi kepemilikan berpengaruh negatif terhadap financial distress, sedangkan kepemilikan asing, kepemilikan institusional dan kepemilikan pemerintah tidak berpengaruh terhadap terhadap financial distress. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan faktor-faktor lain sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih komprehensif terhadap variabel-variabel yang mempunyai pengaruh terhadap financial distress. Adapun contohnya yaitu dengan menggunakan variabel Likuiditas, Profitabilitas, dan Levearge.