Sucahya, Putu Yunika Dian (2024) Hubungan Penggunaan Kombinasi Kortikosteroid Dan β2-Agonis dengan Lama Rawat Inap Pasien Community-Acquired Pneumonia Pediatri. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I-II]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.160.Farmasi_BAB I-II.pdf - Other
Download (244kB)
![[thumbnail of Full text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.160.Farmasi.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (615kB)
Abstract
Community Acquired Pneumonia (CAP) merupakan salah satu jenis dari pneumonia yang didapatkan di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan penyedia rawat inap. Community Acquired Pneumonia (CAP) memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada anak-anak. Kortikosteroid dan β2-agonis adalah golongan obat yang dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk mendukung perawatan CAP pada pasien pediatri yang rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan kombinasi kortikosteroid dan β2-agonis dengan lama rawat inap pasien community-acquired pneumonia pediatri. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan crosssectional. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif terhadap data tahun 2018-2020. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling. Untuk melihat hubungan antara penggunaan kombinasi kortikosteroid dan β2- agonis dengan lama rawat inap pasien CAP pediatri dilakukan dengan menggunakan uji chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pasien anak dengan CAP pada tahun 2018-2020 yang sesuai dengan kriteria penelitian adalah 131. Pasien CAP terdiri atas 59% anak laki-laki dan 41% anak perempuan. Pasien CAP terdiri atas 56% balita usia (1 – 5 tahun), 39% bayi (<1 tahun), 3% anak-anak (6 tahun – 11 tahun) dan 2% remaja awal (12 tahun – 16 tahun). Sebanyak 82% pasien CAP pediatri memiliki lama rawat inap ≤4 hari. Penggunaan antibiotik tunggal terbanyak adalah seftriakson (44%) dan antibiotik kombinasi terbanyak adalah ampisilin dan gentamisin (15%). Sebanyak 66% pasien CAP pediatri memperoleh terapi kombinasi kortikosteroid dan β2-agonis, dengan jenis kombinasi terbanyak adalah metilprednisolon dan salbutamol (34%). Hasil statistik menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan kombinasi kortikosteroid dan β2- agonis dengan lama rawat inap pasien community-acquired pneumonia pediatri (p = 0,718).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | β2-agonis, Community Acquired Pneumonia, Kortikosteroid, Lama Rawat Inap, Pediatri |
Subjects: | F. FARMASI > Pediatrics |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi |
Depositing User: | ida bagus indra pratama |
Date Deposited: | 19 Mar 2024 01:53 |
Last Modified: | 19 Mar 2024 01:53 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/5857 |