Pengaruh Durasi Pemberian dan Kelengkapan Informasi Obat Terhadap Kepuasan Pasien di Depo Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Mangusada

Pemberian informasi obat merupakan bagian dari kegiatan dispensing yaitu menyiapkan obat, menyerahkan obat, dan memberikan informasi obat. Pemberian informasi obat penting dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan obat. Namun belum banyak pasien yang mengerti tentang obat yang mereka dapatkan, apalagi tidak semua pasien mendapatkan informasi obat yang memadai serta terdapat beberapa obat khusus yang memerlukan perhatian dalam penggunaan obat tersebut. Apoteker akan bertanggungjawab serta berperan dalam keberhasilan terapi pengobatan yang diberikan kepada pasien dengan memberikan informasi obat secara baik dan jelas, hal tersebut membuat pelayanan kesehatan akan lebih condong ke patient oriented. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi pemberian informasi obat dan kelengkapan informasi obat terhadap kepuasan pasien di Depo Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Mangusada. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional yakni seluruh variabel penelitian diukur dan diamati pada saat yang sama (one point in time). Pengambilan data akan dilakukan dengan cara observasi sambil menghitung durasi pemberian informasi obat menggunakan jam digital atau stopwatch dibantu dengan lembar form checklist untuk mencatat durasi pemberian informasi obat dan kelengkapan informasi obat yang diberikan tenaga kesehatan kepada pasien. Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui kepuasaan pasien terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada pasien. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini ada 2 yaitu durasi pemberian informasi obat dan kelengkapan informasi obat. Variabel terikat (dependen) penelitian adalah kepuasan pasien terhadap pelayanan resep di depo rawat jalan. Penelitian ini menggunakan 100 responden. Data dianalisis menggunakan uji univariat, uji bivariat dengan metode uji Chi-Square dan dilanjutkan dengan uji multivariat. Hasil uji Chi-Square menunjukan nilai p-value > 0,05 yaitu sebesar 0,597 dan 0,282 yang berarti tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun pengujian tidak bisa dilanjutkan ke uji multivariat dikarenakan syarat untuk uji multivariat nilai p-value harus < 0,25. Peneliti menduga adanya variabel perancu pada penelitian ini sehingga peneliti menguji 6 variabel pada demografi pasien, tetapi hasil menunjukan setiap variabel memiliki nilai p-value > 0,25 sehingga tidak ada variabel yang berpotensi sebagai variabel perancu. Dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh antara durasi pemberian informasi obat dan kelengkapan informasi obat terhadap kepuasan pasien.