Pengaruh Faktor-Faktor Internal Terhadap Kelengkapan Informasi Obat Yang Diberikan di Apotek Wilayah Kota Denpasar

Pelayanan kefarmasian adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan berfokus kepada pasien guna membantu pengobatan dalam pemberian informasi obat dan meningkatkan kualitas kesehatan pasien. Pemberian informasi obat merupakan bagian dari kegiatan dispensing. Dispensing dirancang untuk menyiapkan, menyerahkan dan memberikan informasi obat yang diberikan kepada pasien. Faktor- faktor internal adalah faktor yang berasal akibat reaksi diri sendiri seperti (empati, kondisi fisik, keandalan dan daya tanggap, kondisi emosi, familiarity, motivasi kerja dan demografi). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor komunikasi internal dengan pemberian informasi obat kepada pasien di Apotek Wilayah Kota Denpasar. Metode penelitian ini menggunakan data yang dianalisis secara deskriptif untuk melihat gambar sebaran data. Analisis bivariat dilakukan menggunakan Uji chi-square untuk melihat pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Populasi penelitian yaitu apoteker dan tenaga teknis kefarmasian (TTK) yang bekerja di apotek wilayah Kota Denpasar. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan checklist pengamatan informasi obat yang diberikan tenaga kefarmasian kepada pasien. Total responden penelitian berjumlah 194 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Berdasarkan hasil uji chi-square total faktor internal yang memiliki p-value 0,959 dengan tingkat kepercayaan 95% yang menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara faktor-faktor internal (empati, kondisi fisik, keandalan dan daya tanggap, kondisi emosi, familiarity, motivasi kerja dan demografi) dalam pemberian informasi obat oleh tenaga kefarmasian kepada pasien.