Pengaruh Pengendalian Internal, Whistleblowing System, Independensi, Moralitas Individu Dan Budaya Organisasi Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) Pada LPD Se-Kecamatan Mengwi

Di Bali sendiri kasus kecurangan semakin marak terjadi. Berdasarkan hal tersebut, salah satu lembaga yang rentan terhadap kecurangan yaitu Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Banyaknya muncul kasus fraud pada LPD dikarenakan LPD merupakan Lembaga keuangan yang dikecualikan dari UU LKM sehingga LPD tidak bisa diawasi oleh OJK dan penghimpunan dana di LPD yang bebas dari pajak membuat Masyarakat tidak mendapat informasi dengan jelas dan transparan terkait tata Kelola keuangan dan kondisi LPD. Selain itu, masih banyak LPD yang belum memiliki perarem serta lemahnya tata kelola dan pengawasan menjadi titik awal terjadinya permasalahan baik tingkat kesehatan maupun permasalahan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh pengendalian internal, whistleblowing system, independensi, moralitas individu dan budaya organisasi terhadap pencegahan kecurangan (fraud) pada LPD seKecamatan Mengwi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan LPD se-Kecamatan Mengwi dengan sampel dalam penelitian ini adalah pengurus LPD. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda yang diolah menggunakan software SPSS versi 29. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menenjukan bahwa pengaruh pengendalian internal, whistleblowing system, independensi dan moralitas individu tidak berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan (fraud) pada LPD seKecamatan Mengwi. Sedangkan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan (fraud) pada LPD se-Kecamatan Mengwi. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain yang secara teori mempunyai pengaruh terhadap pencegahan kecurangan ,seperti auditor internal, efektivitas badan pengawas dan lainnya.