Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Distress, Kompleksitas Operasi, Ukuran KAP dan Komite Audit Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2020-2022)

Audit report lag merupakan rentang waktu penyelesaian proses audit atas laporan keuangan yang diukur dari tanggal tutup buku sampai tanggal yang tercantum dalam laporan audit. Apabila audit report lag sebuah perusahaan melebihi batas waktu yang telah ditentukan oleh OJK yaitu 120 hari, maka informasi dalam laporan keuangan tersebut menjadi tidak relevan. Hal ini akan menyebabkan para pemakai informasi keuangan kesulitan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan harus disajikan secara akurat dan tepat waktu agar tidak mengurangi dari manfaat laporan keuangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan, financial distress, kompleksitas operasi, ukuran KAP dan komite audit terhadap audit report lag pada perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020- 2022. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 perusahaan dengan 3 tahun amatan sehingga memperoleh 78 sampel penelitian. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan komite audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Kompleksitas operasi berpengaruh positif terhadap audit report lag. Financial distress dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap audit report lag, seperti audit fee, pergantian KAP, profitabilitas, solvabilitas dan kepemilikan modal asing.