Adriani, Ni Nyoman Tari Okta (2023) Hubungan Ketepatan Penggunaan Antibiotik terhadap Derajat Keparahan Pasien Rawat Inap COVID-19 dengan Koinfeksi Pneumonia di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I-II]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.45.FARMASI_BAB I-II.pdf - Other
Download (146kB)
![[thumbnail of Full text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.45.FARMASI.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (565kB)
Abstract
COVID-19 dengan koinfeksi bakteri pneumonia merupakan suatu kondisi adanya patogen kedua pada pasien COVID-19. Penilaian derajat keparahan pada pasien pneumonia dengan metode PSI (Pneumonia Severity Index) dapat digunakan dalam pemilihan terapi antibiotik yang tepat. Penggunaan antibiotik pada pasien perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya DRP (Drug Related Problem) karena dapat berdampak pada keberhasilan terapi yang hendak dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketepatan penggunaan antibiotik terhadap derajat keparahan pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya. Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif terhadap data rekam medis pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya periode Januari - Desember 2021. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik non-probability sampling dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Analisis ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien dilakukan dengan menggunakan PCNE versi 9.1. Penilaian derajat keparahan pasien dihitung berdasarkan skor PSI. Pasien dikatakan membaik apabila terjadi perubahan derajat keparahan dari pneumonia derajat berat (kelompok PSI IV-V) menjadi pneumonia derajat ringan (kelompok PSI I-III) atau perubahan pneumonia derajat ringan (kelompok PSI III) menjadi kelompok PSI I-II. Sedangkan, pasien dikatakan tidak membaik apabila tidak terjadi perubahan derajat keparahan atau tidak terjadi perubahan kelompok PSI. Data yang telah didapatkan kemudian diolah dengan analisis statistik uji Fisher menggunakan IBM SPSS 26. Setelah dilakukan analisis, didapatkan hasil bahwa dari 80 pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya, sebanyak 90% pasien mengalami DRP dan 10% pasien tidak mengalami DRP. Dari 90% pasien yang mengalami DRP, 88% diantaranya membaik dan 2% lainnya tidak membaik. Adapun domain Problem DRP yang dialami pasien yaitu P3.2 masalah/keluhan tidak jelas sebanyak 63%, P1.2 efek terapi obat tidak optimal sebanyak 35%, dan P2.1, kejadian obat yang merugikan (mungkin) terjadi sebanyak 2%. Penyebab dari problem yang dialami pasien tersebut adalah C1.1 obat tidak sesuai dengan guideline/pedoman terapi sebanyak 57%, C4.2 durasi pengobatan terlalu lama sebanyak 20%, C1.5 tidak ada atau tidak lengkap pengobatan meskipun sudah ada indikasi sebanyak 11%, C4.1 durasi pengobatan terlalu singkat sebanyak 8% dan C3.1 dosis obat terlalu rendah sebanyak 4%. Hasil uji Fisher menunjukkan nilai p value > 0,05 yaitu sebesar 1,000 yang bermakna bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketepatan penggunaan antibiotik terhadap derajat keparahan pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia, derajat keparahan penyakit, drug related problem, uji Fisher |
Subjects: | F. FARMASI > Pneumonia |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi |
Depositing User: | ida bagus indra pratama |
Date Deposited: | 16 Feb 2024 02:34 |
Last Modified: | 16 Feb 2024 02:34 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/5640 |