UJI KAPASITAS ANTIOKSIDAN BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

Perubahan life style seperti kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol, kurang olahraga serta konsumsi makanan yang kurang sehat berpotensi meningkatkan resiko terjadinya penyakit degeneratif. Biji kakao mengandung senyawa flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas antioksidan biji kakao dengan menggunakan metode FRAP secara spektrofotometri UV-Vis.
Metode FRAP merupakan salah satu metode penentuan kandungan antioksidan yang berdasarkan pada reduksi ion Fe3+ menjadi ion Fe2+ yang berwarna biru intensif oleh antioksidan pada suasana asam. Sampel biji kakao dalam penelitian ini diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama 72 jam. Penentuan kapasitas antioksidan pada sampel dilakukan dengan mencampurkan beberapa reagen dengan ekstrak sampel kemudian diinkubasi selama 20 menit pada suhu 50ﹾC. Semakin banyak konsentrasi Fe3+ yang direduksi oleh sampel menjadi Fe2+ maka kapasitas antioksidan dari sampel juga semakin besar. Nilai kapasitas antioksidan sampel dihitung dengan cara memasukan nilai absorbansi sampel kedalam persamaan regresi kurva standar asam askorbat dengan persamaan linier: y = bx + a.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas antioksidan pada ekstrak etanol biji kakao (Theobroma cacao L.) yang diuji menggunakan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant) sebesar (86,27 ± 0,149) mg/g AAE, yang berarti dalam 1 g sampel biji kakao setara dengan 86,27 mg asam askorbat.