STUDI ETNOFARMAKOLOGI PENGGUNAAN BAHAN ALAM SEBAGAI PENINGKAT IMUNITAS TUBUH DI ERA NEW NORMAL PADA MASYARAKAT DI KOTA DENPASAR

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kota Denpasar memiliki jumlah kasus positif Covid-19 terbesar di Bali, yakni 3.221. Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sedang mempersiapkan eranew normal. Meski demikian, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan salah satunya yaitu menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi suplemen kesehatan, termasuk jamu dan tanaman herbal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait penggunaan bahan alam untuk meningkatkan imunitas tubuh di era new normal pada masyarakat di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif komparatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui google form kepada 400 masyarakat di Kota Denpasar. Teknik analisa data yang digunakan yaitu triangulasi data dan perhitungan nilai penting, nilai guna, nilai pilihan, serta faktor konsensus informan pada tanaman yang digunakan oleh responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan, terdapat 63 jenis tanaman yang digunakan oleh masyarakat di Kota Denpasar. Namun, hanya 4 tanaman yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh yaitu kunyit, jahe, kelor, dan temulawak, dengan menggunakan 3 cara pengolahan yaitu direbus, ditumbuk, dan diseduh dengan cara penggunaan secara oral atau diminum.Dari 63 tanaman yang digunakan oleh masyarakat, hanya 62 tanaman yang digunakan oleh masyarakat sesuai dengan literatur.