Analisis Tingkat Kebisingan Suara Pada Kendaraan Barang Terhadap Aktifitas Di Kawasan Perkantoran Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatkanya mobilitas dan pergerakan yang ditandai dengan permintaan kebutuhan terhadap transportasi. Setiap pergerakan tersebut menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan yang dalam pengoperasiannya menimbulkan tingkat kebisingan suara yang apabila melebihi ambang batas dapat mengganggu kesehatan serta kenyamanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kebisingan suara pada kawasan area angkutan Barang Dinas Perhubungan Kota Denpasar serta mengetahui pengaruh volume dan kecepatan kendaraan terhadap tingkat kebisingannya. Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yang dilaksanakan pada kawasan perkantoran area angkutan barang Dinas Perhubungan Kota Denpasar. Metode pengukuran menggunakan cara langsung menggunakan Sound Level Meter dengan cara membandingkan hasil pengukuran dengan nilai baku mutu tingkat kebisingan yang telah ditetapkan pada KMLH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil kebisingan selama tiga hari penelitian yaitu Senin, 19 Juni 2023 (mewakili hari ramai) didapatkan hasil kebisingan tertinggi 92,59 dB pada L1 dan terendah 76,18 dB pada L6, hari Rabu, 21 Juni 2023 (mewakili hari normal) didapatkan kebisingan tertinggi 89,44 dB pada L1 dan terendah 75,39 dB pada L6, dan pada hari Sabtu, 24 Juni 2023 (mewakili hari sepi) didapatkan kebisingan tertinggi 86,65 dB pada L2 dan terendah 68,51 dB pada L6. Kemudian pengaruh volume kendaraan terhadap kebisingan dimana didapatkan hasil bahwa pada volume yang tinggi belum tentu menghasilkan kebisingan yang tinggi. Demikian pula dengan pengaruh kecepatan terhadap kebisingan, dimana didapatkan bahwa kecepatan kendaraan yang tinggi belum tentu menghasilkan kebisingan yang tinggi pula. Hasil dari penelitian kebisingan pada kawasan perkantoran area angkutan barang Dinas Perhubungan seluruhnya melebihi ambang batas, yaitu 65 dB dimana merupakan ambang batas kebisingan pada area perkantoran. Karena besarnya kebisingan yang ditimbulkan, perlu adanya tindakan atau solusi untuk mengurangi dampak dari kebisingan kendaraan. Diantaranya meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pengemudi angkutan barang untuk selalu mengkondisikan kendaraannya dalam keadaan standar dan laik jalan. Dimana peran pemerintah khususnya Dinas Perhubungan Kota Denpasar dalam hal ini perlu meningkatkan pemeriksaan terhadap kendaraan barang baik teknis maupun laik jalan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan lingkungan