KAJIAN YURIDIS INVESTASI FIKTIF TRADING ONLINE DARI OPSI BINER DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN

Dalam era investasi online yang didukung teknologi, muncul dampak negatif yang memerlukan perhatian serius, salah satunya terlihat pada praktik investasi bodong dalam bentuk trading opsi biner. Kajian ini bertujuan untuk menggali aspek normatif terkait keabsahan dan keamanan investasi semacam itu, dengan fokus pada perlindungan konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif dengan merujuk pada kerangka perundang-undangan yang berlaku. Hasil kajian menegaskan bahwa praktik trading opsi biner di Indonesia dapat dikategorikan sebagai ilegal, mengingat kurangnya regulasi yang mengaturnya dan adanya pelanggaran terhadap UU RI No. 32 Tahun 1997 yang telah diubah oleh UU RI No. 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Dalam rangka mengatasi hal ini, perlindungan konsumen dapat diperkuat melalui penerapan UU RI No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, serta peran aktif LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) dalam memberikan panduan kepada korban untuk mengajukan tuntutan perdata demi pemulihan dana yang telah diinvestasikan. Untuk menjaga perlindungan konsumen secara berkelanjutan, pendidikan dan kesadaran konsumen mengenai risiko investasi fiktif perlu ditingkatkan. Selain itu, perluasan cakupan regulasi menjadi perlu, termasuk potensi bentuk investasi fiktif di masa mendatang, guna mengurangi risiko penipuan serta memastikan keberlangsungan hak konsumen terlindungi. Dengan demikian, langkahlangkah ini akan memberikan landasan yang lebih kokoh bagi perlindungan konsumen dalam menghadapi tantangan investasi fiktif yang terus berkembang.