Proses Penyelesaian Permasalahan Tapal Batas Di Desa Adat Cemagi Ditinjau Berdasarkan Awig - Awig

Sengketa tapal batas merupakan konflik yang diakibatkan belum jelasnya suatu batas wilayah otonom antara dua daerah. Dalam perkembangannya daerah perbatasan antar daerah memicu konflik horizontal yang timbul baik persoalan pengelolaan sumber daya alam sampai pada persoalan batas wilayah baik antar Kabupaten/Kota maupun antar Provinsi. Penyelesaian permasalahan tapal batas Desa Adat Cemagi berdasarkan awig-awig Desa Adat Cemagi adalah dengan berkoordinasi antar prajuru dengan difasilitasi oleh kepala desa dan instansi terkait, menemukan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak, dan saling menghormati terutama ketika salah satu pihak sedang melakukan upacara adat, serta melakukan pencegahan konflik dengan mengedepankan hubungan yang harmonis antar masyarakat demi menjaga hubungan baik dan walaupun terjadi masalah di desa adat agar dapat diselesaikan di lingkungan desa adat itu sendiri terlebih dahulu. Kendala yang dialami dalam proses penyelesaian permasalahan tapal batas Desa Adat Cemagi yaitu dikarenakan kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi di masyarakat lain, sikap masyarakat yang sangat tradisional, Masyarakat tradisional biasanya bersikap mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau, dan rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.