PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL PADA BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Kakao (Theobroma cacao L.)adalah salah satu komoditas perkebunan yang memiliki prospek cerah karena harganya yang relatif tinggi, selain itu mudah untuk dipasarkan dan mempunyai nilai ekonomi sebagai penghasil devisa Negara.Kandungan yang terdapat pada biji kakao salah satunya adalah flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu senyawa antioksidan golongan fenolik yang terbesar dan terdapat dalam semua jenis tumbuhan, sehingga dapat dipastikan terdapat flavonoid pada setiap telaah ekstrak tumbuhan. Flavonoid telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antivirus, antialergi, antiradang, antibakteri dan antikanker.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeringan terhadap kadar flavonoid total pada dua sampel ekstrak yakni ekstrak biji kakao yang dikeringkan dengan sinar matahari dan ekstrak biji kakao yang dikeringkan dengan oven dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi serbuk biji kakao menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol teknis. Penentuan kadar flavonoid total diukur dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 442 nm.
Telah didapat hasil pengukuran kadar flavonoid total pada ekstrak metanol biji kakao yang dikeringkan dengan sinar matahari memili kadar flavonoid total sebesar 168, 6 mg/100 g QE dan ekstrak metanol biji kakao yang dikeringkan dengan oven memiliki flavonoid total sebesar 232,3 mg/100 g QE. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji kakao yang dikeringkan dengan oven memiliki kadar flavonoid total lebih besar dibandingkan dengan ekstrak metanol biji kakao yang dikeringkan dengan sinar matahari.