ANALISIS KANDUNGAN BAHAN KIMIA OBAT (BKO) ALLOPURINOL PADA JAMU ASAM URAT DI KOTA SINGARAJA, KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Persyaratan jamu adalah mengandung bahan murni tanpa campuran bahan kimia. Sejalan dengan perkembangan obat tradisional juga dipicu persaingan yang semakin ketat cenderung membuat industri jamu menghasilkan segala cara untuk dapat bertahan hidup, salah satunya dengan menambahkan Bahan Kimia Obat (BKO).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya allopurinol pada jamu asam urat yang dijual di daerah kota Singaraja, Kabupaten Buleleng dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT), penelitian ini menggunakan eluen n-butanol dan amonium hidroksida dengan perbandingan (25:25) sebagai fase gerak dan silica gel GF254 sebagai fase diam. Pada penetapan kadar allopurinol dalam sampel dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan mengukur absorbansi sampel pada panjang gelombang maksimum.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis didapatkan hasil bahwa sampel F positif mengandung bah an kimia obat allopurinol dengan nilai Rf baku pembanding 0,55 dan nilai Rf pada sampel 0,54. sedangkan pada penetapan kadar allopurinol pada sampel dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis didapatkan kadar rata-rata sampel F didapatkan hasil sebesar 0,539 %