UJI POTENSI SENYAWA TURUNAN TARAXEROL, BICOUMARIN, DAN DEHYDROCONIFERYL TERHADAP RESEPTOR FLT3 SEBAGAI KANDIDAT OBAT LEUKEMIA MIELOID AKUT SECARA IN SILICO

Leukemia mieloid akut merupakan keganasan sel darah akibat disregulasiproses proliferasi sel mieloid yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian diseluruh dunia. Berbagai penelitian terus dilakukan dan dikembangkan gunamenemukan senyawa baru yang berpotensi sebagai antileukemia mieloid akutdalam upaya mencari alternatif pengobatan yang lebih efektif dengan tingkattoksisitas yang lebih rendah, salah satunya ialah dengan menggunakan metode insilico, yakni dengan teknik molecular docking. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mencari konformasi atau posisi relatif terbaik antara ligan dan protein targetyang menghasilkan energi bebas terendah atau skor tertinggi, yangmengindikasikan kemungkinan pengikatan yang kuat. Senyawa yang terkandung didalam tanaman pakis giwang (Euphorbia milii) dipilih karena dianggap berpotensisebagai kandidat obat baru dalam menekan terjadinya leukemia mieloid akut.Tahapan yang dilakukan meliputi preparasi, prediksi target molekuler, prediksiprofil farmakokinetik dan toksisitas, proses molecular docking, validasi metode,visualisasi grafis, serta pengolahan dan analisis hasil. Seluruh tahapan tersebutdilakukan menggunakan perangkat lunak komputer. Hasil penelitianmemperlihatkan bahwa senyawa fitokimia yang terkandung di dalam bunga pakisgiwang dapat berikatan dengan reseptor FLT3, IDH2, dan BCL-2 yang merupakanreseptor spesifik dari leukemia mieloid akut, dan memiliki kemiripan obat yangdapat diterima