UJI AKTIVITAS EMULGEL ANTI-AGING KOMBINASI EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) MELALUI REGULASI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

Pegagan dan kelor merupakan tanaman yang sering dijumpai di Indonesia.Pegagan (Centella asiatica L.) memiliki aktivitas antioksidan karena mengandungsenyawa asiaticoside. Kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa β-sitosterolyang mempunyai aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan kedua tanaman iniberpotensi menjadi suatu sediaan anti-aging. Emulgel merupakan sediaan hasil daripengembangan sediaan gel yang terdiri dari dua fase, yaitu fase air dan fase minyak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan emulgel ekstrakherba pegagan dan daun kelor dengan variasi konsentrasi karbopol 940 dan asamstearat yaitu emulgel F1 (0,5% : 4%), F2 (1% : 3,5%), F3 (1,5% : 3%).Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan pada Spektrovotometer UV-Visdengan menggunakan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) menggunakanpelarut metanol. Pengujian dilakukan dengan variasi konsentrasi larutan sampel,yaitu 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm. Ketiga formula diuji aktivitasantioksidannya untuk mendapatkan nilai IC50 dan AAI.Hasil pengujian aktivitas antioksidan pada emulgel F1 dan F2 menunjukkanaktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50 dan AAI berturut-turut, yaitu 74.33 ppm(AAI = 0.54) dan 50.59 ppm (AAI = 0.79). Emulgel F3 memiliki aktivitasantioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 dan AAI, yaitu 39.65 ppm (AAI = 1.01).Berdasarkan data tersebut dihasilkan bahwa emulgel F3 memiliki aktivitasantioksidan yang paling kuat. Sediaan emulgel tersebut berpeluang sebagai produkkosmetik sebagai anti-aging dengan dilakukannya penelitian lebih lanjut yangterkait dengan efek anti-aging tersebut.