HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INFORMASI OBAT DAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN SWAMEDIKASI DI APOTEK INDOBAT PADANGSAMBIAN

Self medication atau swamedikasi merupakan perilaku penggunaan obat
sendiri untuk mengobati penyakit yang sesuai dengan gejala yang dialami tanpa
resep dokter menggunakan obat-obatan dari golongan obat bebas dan bebas
terbatas untuk mengatasi keluhan-keluhan penyakit ringan yang banyak dialami
masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, cacingan,
diare, penyakit kulit dan lain-lain Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan pasien yang diberikan informasi cukup dan
tingkat pengetahuan pasien yang diberikan informasi kurang dalam pelayanan
swamedikasi. Sampel diambil dari populasi menggunakan metode convenience,
dengan pendekatan cross sectional pada pasien yang datang ke Apotek Indobat
Padangsambian. Sebanyak 118 responden yang terlibat dalam penelitian ini.
Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuisioner yang telah diuji
validasi dan reliabilitasnya. Kuesioner ini divalidasi oleh praktisi apoteker, dan
divalidasi dengan cara penyebaran kuesioner kepada 40 orang. Data dianalisis
menggunakan uji Chi-square dibantu dengan SPSS.
Total keseluruhan responden yaitu 118 responden menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan pasien 58.47% tergolong baik, 41.53% tergolong tidak baik.
Pada checklist informasi obat menunjukkan bahwa 76 responden menjawab cukup
(64.41%), tidak cukup 42 responden sebesar (35.59%). Berdasarkan hasil analisis
data, yaitu p-value sebesar 0,422 dengan tingkat kepercayaan 95% hal ini
menunjukan bahwa tidak adanya hubungan antara pemberian informasi dengan
pengetahuan pasien swamedikasi di Apotek Indobat Padangsambian.