POTENSI POLIFENOL DALAM PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS MELALUI PENDEKATAN NUTRIGENOMIK

Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang ditandai
dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Mengatur pola makan dengan
mengkonsumsi makanan yang bernutrisi sangat disarankan karena nutrisi pada
bahan alam yang mengandung polifenol. Melalui pendekatan nutrigenomik dapat
diketahui pengaruh senyawa polifenol dalam memberikan efek antidiabetik melalui
interaksinya dengan gen dan produk gen. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk memberikan gambaran mengenai potensi polifenol dalam
penatalaksanaan diabetes melitus melalui pendekatan nutrigenomik.
Penelitian ini merupakan studi pustaka yang menyajikan keterbaruan
informasi yang komprehensif tentang gambaran potensi polifenol dalam
penatalaksanaan diabetes melitus melalui pendekatan nutrigenomik. Studi pustaka
ini bukan merupakan kajian sistematis (Systematic Reviews and Meta-Analyses).
Namun, penyusunan studi pustaka ini mengikuti pedoman PRISMA (Preferred
Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) untuk mengurangi
bias. Pelaksanaan kajian pustaka dalam studi ini menggunakan aplikasi
Covidence® dari Cochrane dengan pedoman PRISMA dan menggunakan cek list
Critical Appraisal Skills Programme (CASP). Penelitian ini dilakukan dalam 3
tahap yaitu: literature searching, literature screening, dan synthesizing.
Proses pencarian literatur yang telah dilakukan di beberapa database
menghasilkan 859 artikel. Setelah melewati proses literature screening terdapat 10
artikel yang dianggap relevan dan dapat digunakan untuk menjawab topik
penelitian. Berdasarkan hasil sintesis artikel yang telah dilakukan, diketahui
senyawa polifenol seperti kaempferol, rutin, katekin, epikatekin, flavonoid 3,4-
dihydroxyphenylacetic acid (DHPAA), 3-hydroxyphenyl propionic acid (HPPA),
tangeretin (5, 6, 7, 8, 40-pentamethoxyflavone), resveratrol, cyanidin 3-glucoside,
petunidin 3-glucoside, delphinidin 3-glucoside, epigallocatechin gallate (ECGC),
dihydromyricetin, apigenin 7-O-β-D glucuronide, dan luteolin 7-O-β-D-glucoside
berikatan dengan gen dan produk gen seperti 5'adenosine monophosphate-activated
protein kinase (AMPK), glucose transporter 4 (GLUT-4), Extracellular SignalRegulated Protein Kinase-1 (ERK), Protein Kinase C Alpha (PKCα), Insulin
receptor substrate-1 (IRS-1), protein tyrosine phosphatase (PTP), Peroxisome
Proliferator Activated Receptor Gamma (PPARg), DNA damage inducible
transcript 3 (Ddit3), dan glycogen sintase kinase-3-β (GSK3β). Interaksi antara gen
dan produk gen tersebut akan memicu mekanisme aksi yang beragam seperti
meningkatkan penyerapan glukosa, meningkatkan sekresi insulin, meningkatkan
sintesis glikogen, meningkatkan fungsi sel β pankreas, serta memperbaiki apoptosis
sel β.