Pertiwi, Galuh Bela (2023) PERBANDINGAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL BIJI DAN KULIT BIJI BANANGBANANG (Xylocarpus granatum J.Koenig) MENGGUNAKAN METODE DPPH. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I-II]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.34.Farmasi_Bab I-II.pdf - Other
Download (162kB)
![[thumbnail of Full text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.34.Farmasi.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Penyakit degeneratif merupakan bagian dari permasalahan kesehatan di
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, prevalensi penyakit tersebut mengalami
peningkatan. Ditambah adanya pandemi COVID-19 yang diprediksi dapat
menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit degeneratif karena beberapa
dampak yang ditimbulkan. Penyebab penyakit degeneratif, salah satunya adalah
radikal bebas. Untuk mencapai stabilitas, radikal bebas sangat reaktif dalam hal
penarikan elektron molekul lain dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan
kerusakan pada biomolekul dan akhirnya menyebabkan peningkatan stress
oksidatif seperti menimbulkan berbagai penyakit. Dengan mengkonsumsi tanaman
atau makanan yang mengandung agen antioksidan dapat membantu menurunkan
kandungan radikal bebas dalam tubuh. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan
sumber antioksidan adalah tanaman banang-banang. Bagian kulit biji dan biji dari
tanaman ini mengandung beragam metabolit sekunder dengan berbagai aktifitas
farmakologis misalnya antioksidan. Maka dengan adanya hal tersebut, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahuikapasitas antioksidan dari ekstrak etanol biji
dan kulit biji banang-banang (Xylocarpus granatum J.Koenig) serta mengetahui
perbandingan kapasitas antioksidan dari ekstrak etanol biji dan kulit biji banangbanang (Xylocarpus granatum J.Koenig).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium,
penentuan kapasitas antioksidan dalam penelitian ini dilakukan secara in vitro
menggunakan metode DPPH. Kapasitas antioksidan dihitung sebagai kesetaraan
dengan vitamin C. Kemudian dinyatakan dalam Ascorbic Acid Equivalent
Antioxidant Capacity atau biasa disingkat AEAC. Pengolahan data dalam penelitian
ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui perbedaan antara
kedua sampel dilakukan Indpendent Sample T Test dengan SPSS.
Adapun hasil dari penelitian ini yaitu ekstrak biji dan kulit biji banang-banang
positif mengandung metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, tanin,
saponin, dan triterpenoid. Kapasitas antioksidan ekstrak etanol biji banang-banang
menunjukkan rata-rata sebesar 1,415 mg AEAC/g ekstrak sedangkan ekstrak etanol
kulit biji banang-banang menunjukkan rata-rata sebesar 1,015 mg AEAC/g ekstrak.
Berdasarkan hasil Independent Sample T-Test menggunakan SPSS terdapat
perbedaan bermakna antara ekstrak etanol biji dan kulit biji banang-banang yang
kemungkinan disebabkan karena adanya perbedaan jumlah kandungan senyawa
yang berkhasiat antioksidan dari kedua ekstrak tersebut serta perbedaan struktur
dari senyawa antioksidan yang dapat berpengaruh terhadap daya antioksidan dari
masing-masing ekstrak. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji dan kulit biji
banang-banang mempunyai kapasitas antioksidan dan terdapat perbedaan kapasitas
antioksidan dari kedua ekstrak tersebut.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | R/34/Farmasi/2023 |
Uncontrolled Keywords: | biji dan kulit biji, DPPH, perbandingan kapasitas antioksidan, Xylocarpus granatum J.Koenig |
Subjects: | F. FARMASI > Antioksidan |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi |
Depositing User: | bagus dwi |
Date Deposited: | 19 Jan 2024 02:21 |
Last Modified: | 19 Jan 2024 02:21 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/5323 |