DEWI, I GUSTI AYU INTAN PUSPITA (2022) POTENSI SENYAWA MORIN DAN TURUNANNYA SEBAGAI KANDIDAT OBAT ANTIKANKER MELALUI STUDI IN SILICO PADA PROTEIN CDK6, CDK2, CDK1, PLK1, AURKA, DAN AURKB. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Full Text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1909482010029.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (5MB)
Abstract
Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya pembelahan sel yang abnormal akibat penyimpangan regulasi dari berbagai protein di siklus sel. Terdapat kegagalan pengobatan kanker yang digunakan saat ini seperti toksisitas dan efek samping dari kemoterapi yang sangat tinggi. Sehingga, kondisi tersebut menyebabkan adanya potensi inovasi pengembangan obat antikanker baru dengan efektivitas tinggi dan efek samping yang minimal. Senyawa morin (3,5,7,2‘,4‘-pentahydroxyflavone) dari golongan flavonoid telah menjadi perbincangan dikarenakan memiliki aktivitas biologis di berbagai jenis kanker dan telah digunakan sebagai obat herbal sejak lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari senyawa morin dan turunannya sebagai kandidat obat antikanker melalui studi in silico pada protein CDK6, CDK2, PLK1, AURKA, dan AURKB.
Protein target yang digunakan diprediksi melalui studi pustaka dan webtools BATMAN-TCM, SwissTargetPrediction. Format 3D conformer dari senyawa kandidat dan kontrol positif dikonversi dengan menggunakan OpenBabel dan protein target yang digunakan dipreparasi dengan software AutodockTools. Metode validasi yang digunakan dengan menggunakan software PyMOL dan divisualisasikan dengan Discovery Studio Visualizer. Prediksi profil farmakokinetik dan toksisitas senyawa kandidat dilakukan dengan webtools SwissADME dan ADMETLab. Berdasarkan hasil penelitian, senyawa morin dan turunannya dapat menghambat protein target yang bekerja pada siklus sel dengan nilai ΔGbinding energy masing-masing protein dari yang paling rendah berturut-turut yaitu senyawa morin pentaethyl ether pada AURKB (-8,70 kkal/mol); senyawa morin pentaallyl ether pada CDK2 (-8,42 kkal/mol); senyawa morin pentaallyl ether pada CDK1 (-7,77 kkal/mol); senyawa dari morin pentaethyl ether PLK1 (-7,70 kkal/mol); senyawa morin pentaethyl ether pada CDK6 (-7,38 kkal/mol); dan senyawa dari morin pentamethyl ether pada AURKA (-7,29 kkal/mol).
Berdasarkan Profil farmakokinetik dengan prediksi ADME senyawa morin dan turunannya memiliki berat molekul, nilai donor maupun akseptor ikatan hidrogen dan nilai logP yang memenuhi kriteria dari aturan Lipinski. Parameter toxicophore rules dari semua senyawa morin dan turunannya yang diujikan terdapat satu senyawa yakni morin pentaallyl ether kemungkinan mengalami genotoksik (karsinogenik atau mutagenik). Hasil dari uji parameter Ames test, menunjukkan bahwa senyawa maclurin dan morin pentaallyl ether memiliki peringatan terhadap mutagenesis. Tetapi, efek genotoksik (mutagenesis dan karsinogenesis) tersebut perlu diverifikasi lebih lanjut dengan penelitian secara in vitro dan in vivo.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | R/26/FF-S1/2022 |
Uncontrolled Keywords: | ADMET, in silico, kanker, morin, siklus sel |
Subjects: | F. FARMASI > Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi |
Depositing User: | kadek ganda rini |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 03:06 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 03:06 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/5245 |