STUDI BIOINFORMATIKA KANDUNGAN KIMIA PADA DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora Linn.) SEBAGAI ANTIKANKER PROSTAT SECARA IN SILICO

Kanker prostat merupakan sel jaringan prostat yang tumbuh secara abnormal,
yang disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terkontrol
dari sel - sel kelenjar prostat. Pengobatan kanker prostat umumnya dilakukan
dengan pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi. Namun pengobatan ini
memiliki risiko efek samping yang tinggi bagi pasien, sehingga perlu adanya
terobosan dalam pengobatan kanker prostat yang efektif dan memiliki efek samping
yang minimal. Oleh karena itu banyak dilakukan penelitian untuk mencari
pengobatan yang bisa mengurangi efek samping tersebut yaitu dengan mengganti
obat kemoterapi dengan senyawa antikanker dari tanaman. Salah satu tanaman asli
Indonesia yang berkhasiat sebagai obat adalah dewandaru (Eugenia uniflora Linn.).
Ekstrak daun dewandaru memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, penghambat
hidrolisis dan oksidasi enzim, serta sebagai antiinflamasi. Dewandaru juga
menunjukkan aktifitas sitotoksik terhadap sel kanker sehingga berpotensi untuk
dijadikan sediaan obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui protein yang
dapat menjadi target molecular dari kandungan senyawa tanaman dewandaru yang
berpotensi sebagai senyawa antikanker prostat. Serta, untuk mengetahui senyawa
dari tanaman dewandaru yang diprediksi memiliki interaksi yang baik dengan
protein target dan berpotensi sebagai senyawa antikanker prostat.
Salah satu metode yang kini digunakan dalam pengembangan obat baru
adalah metode komputasi metode in silico. Reseptor yang berkaitan dengan
penyakit kanker prostat ditambatkan dengan senyawa kimia pada daun dewandaru
yang diduga memiliki aktivitas antikanker. Parameter yang diamati pada penelitian
ini adalah binding energy, persentase kesamaan, parameter farmakokinetik, dan
parameter toksisitas. Proses molecular docking dilakukan dengan memanfaatkan
perangkat lunak Autodock Tools 1.5.7. Uji farmakokinetik dan toksisitas
memanfaatkan webserver ADMET Lab.
Berdasarkan hasil penelitian, senyawa pada tanaman dewandaru dapat
menghambat satu protein target dari kanker prostat yang dinyatakan dengan nilai
∆Gbinding terdiri atas senyawa yaitu Curzerene (-7,83 kkal/mol) dan Atractylone (-
7,83 kkal/mol) pada protein AKT dan senyawa Curzerene (-7,65 kkal/mol) pada
protein PI3K. Senyawa ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat
antikanker. Perlu dilakukan pengujian in vivo serta modifikasi pada struktur
senyawa sehingga dapat digunakan sebagai terapi antikanker pada kanker prostat
secara efektif