GAMBARAN PERBAIKAN KLINIS PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PENYERTA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA TAHUN 2020-2021

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan ancaman bagi kesehatan secara global. Provinsi Bali menduduki peringkat ke-3 dengan Incidence Rate (IR) DBD tertinggi pada tahun 2021 yaitu 59,8 per 100.000 penduduk. Penyakit DBD biasanya disertai dengan komplikasi dan penyakit penyerta yang dapat mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perbaikan klinis pasien DBD dengan komplikasi dan penyakit penyerta di RSUD Wangaya pada tahun 2020-2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan data retrospektif yaitu menggunakan data sekunder berupa data rekam medis pasien demam berdarah dengue dengan komplikasi dan penyakit penyerta di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya pada tahun 2020-2021. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik total sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 53 pasien DBD dengan komplikasi dan penyakit penyerta, yang dikategorikan dan dilakukan analisis gambaran perbaikan klinis pasien dilihat dari parameter hematologi meliputi leukosit, hemoglobin, hematokrit, dan trombosit. Analisis data dilakukan menggunakan uji Cochran dengan post hoc McNemar. Pasien DBD dengan komplikasi dan penyakit penyerta pada penelitian ini sejumlah 53 orang dengan 66% laki-laki dan 34% perempuan. Kelompok usia terbanyak terdapat pada anak-anak (5-11 tahun) yaitu 45%. Derajat keparahan dua terbanyak terdapat pada pasien DBD derajat III (40%) dan pasien DBD derajat I (38%). Jenis komplikasi yang banyak diderita pasien adalah hypovolemic shock (68%). Komplikasi dan penyakit penyerta terbanyak yang diderita pasien adalah hypovolemic shock dan sepsis (4%). Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada perbedaan leukosit hari ketiga dengan hari kelima, perbedaan trombosit pada hari pertama dan hari ketiga serta perbedaan trombosit pada hari ketiga dan hari kelima (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit pasien pada hari pertama, hari ketiga dan hari kelima (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa penatalaksanaan DBD dengan komplikasi dan penyakit penyerta di RSUD Wangaya pada tahun 2020-2021 sudah efektif ditinjau dari parameter leukosit dan trombosit yang mengalami perbaikan di hari kelima