HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI EFEKTIF DAN KEPUASAN PASIEN TERKAIT PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI KOTA DENPASAR

Menurut penelitian Basuki (2008), salah satu masalah yang sering
menimbulkan ketidakpuasan pasien adalah komunikasi antara petugas kesehatan
dengan pasien. Menurut hasil survei menunjukkan standar pelayanaan kefarmasian di
viii
Apotek di Kota Denpasar tidak sesuai standar (60,9%) dan yang sesuai standar
(39,1%). Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor komunikasi efektif dalam pemberian
informasi obat dengan kepuasan pasien terhadap layanan kefarmasian di Kota
Denpasar.
Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional, dengan
menggunakan tekhnik convenience sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan
kuesioner melalui google form kepada 100 konsumen di apotek. Data dianalisis secara
deskriptif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul, analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dan analisis multivariate
menggunakan regeresi logistik.
Terdapat empat faktor yang diuji, yaitu: sarana dan prasarana pendukung,
penampilan tenaga kefarmasian, kompetensi teknis kefarmasian dan kompetensi
komunikasi interpersonal. Menurut hasil analisis bivariat menyatakan terdapat
hubungan antara faktor-faktor komunikasi efektif dan kepuasan pasien dalam
pemberian informasi obat. Sedangkan jika diuji secara simultan menggunakan regresi
logistik, hanya faktor kompetensi komunikasi interpersonal yang dianggap cukup
berpengaruh terhadap persamaan yang dihasilkan dengan nilai p-value 0.043 (taraf
kepercayaan 95%). Kekuatan hubungan (OR) menunjukkan pasien yang mendapatkan
pelayanan dengan kompetensi komunikasi interpersonal yang baik mempunyai
kemungkinan 3.133 kali untuk menjadi lebih puas dalam menerima informasi obat.