PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS DAN JAGUNG NK DI KELOMPOK TANI SUKA MANDIRI DESA MEGATI KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN

ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan pendapatan antara usahatani jagung Manis dengan usahatani jagung NK di Desa Megati dan untuk membandingkan kelayakan finansial antara usahatani jagung manis dengan usahatani jagung NK di Desa Megati Kecamatan Selemadeg Timur kabupaten Tabanan. Responden yang di teliti adalah para petani yang membudidayakan atau mengusahatanikan jagung manis dan jagung NK yang ada di Desa Megati, dan jumlah sampel yang di ambil pada penelitian ini adalah 20 petani yang tergabung dalam 1 kelompok tani. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Biaya produksi per musim usahatani Jagung NK di Desa Megati adalah Rp 4.115.672 per luas lahan 45 are atau Rp 9.145.938 per hektar. Biaya produksi per musim usahatani Jagung Manis di Desa Megati adalah Rp 2.797.374 per luas lahan 28 are atau Rp 9.990.621 per hektar. 2) Pendapatan usahatani jagung NK per musim adalah Rp 9.460.828 per luas lahan 45 are, atau Rp 21.024.062 per hektar, dengan RC Rasio sebesar 3,29 serta Standar deviasi pendapatan Rp 2.347.133. Rata rata Pendapatan usahatani jagung manis per musim adalah Rp 6.936.126 per luas lahan 28 are, atau Rp 24.771.878 per hektar, dengan RC Rasio sebesar 3,48 serta Standar deviasi pendapatan Rp 1.274.252. 3) Pendapatan usahatani jagung manis per hektar lebih tinggi dari pada pendapatan usahatani jagung NK, serta pendapatan usahatani antar petani jagung manis memiliki keragaman dan tingkat resiko memberikan pendapatan usahatani yang lebih rendah dari pada usahatani jagung NK

ABSTRACT

This study aims to compare the income between sweet corn farming and NK corn farming in Megati Village and to compare the financial feasibility between sweet corn farming and NK corn farming in Megati Village, Selemadeg Timur District, Tabanan Regency. The respondents studied were farmers who cultivate or cultivate sweet corn and NK corn in Megati Village, and the number of samples taken in this study were 20 farmers who were members of 1 farmer group. Based on the results and discussion of the research, it can be concluded that: 1) The production cost per season of NK Corn farming in Megati Village is Rp. 4,115.672 per 45 acres or Rp. 9,145,938 per hectare. The production cost per season of sweet corn farming in Megati Village is Rp. 2,797,374 per land area of 28 acres or Rp. 9,90,621 per hectare. 2) NK corn farming income per season is IDR 9,460,828 per 45 acres, or IDR 21,024,062 per hectare, with an RC Ratio of 3.29 and a standard deviation of income of IDR 2,347,133. The average sweet corn farming income per season is IDR 6,936,126 per 28 acres, or IDR 24,771,878 per hectare, with an RC Ratio of 3.48 and a standard deviation of IDR 1,274,252. 3) Sweet corn farming income per hectare is higher than NK corn farming income, and farming income between sweet corn farmers has diversity and the level of risk provides lower farming income than NK corn farming.