GAMBARAN TINGKAT PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN PENDERITA DIABETES MELITUS DI SALAH SATU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI BALI PERIODE 2019-2021

Insulin merupakan salah satu obat antidiabetes yang termasuk dalam kategori High Alert. Obat kategori ini perlu diwaspadai penggunaannya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Salah satu evaluasi kuantitatif penggunaan insulin dapat dilakukan dengan menggunakan metode ATC/DDD (The Anatomical Therapeutic Chemical Classification/ defined daily dose) dari WHO (World Health Organizatin). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tingkat penggunaan insulin dan tren penggunaan insulin di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah di Bali tahun 2019-2021.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pengambilan data secara retrospektif. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling dimana data yang digunakan yaitu data Bed Occupancy Rate (BOR), jumlah tempat tidur, dan data penggunaan insulin pada pasien rawat inap dan pasien rawat jalan selama tahun 2019-2021, yang dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel, sehingga diperoleh nilai DDD/100 hari rawat. Selain itu, dihitung persentase DDD setiap tahunnya untuk melihat insulin yang masuk ke dalam segmen DU90%. Dan menentukan nilai slope untuk melihat tren penggunaan insulin dari tahun 2019- 2021.
Insulin yang paling banyak digunakan dari tahun 2019 hingga 2021 adalah insulin Glargine dan Aspart. Sedangkan insulin yang masuk ke dalam segmen DU90% pada tahun 2019 adalah Glargine, Aspart dan Glulisine. Pada tahun 2020 dan 2021, insulin yang masuk kedalam segmen DU90% adalah insulin Aspart dan insulin Glargine. Insulin dengan tren meningkat yaitu insulin kombinasi Degludeg dan Aspart. Sedangkan insulin dengan tren menurun dari tahun 2019 hingga 2021 adalah insulin Glargine, Aspart, Glulisine, Insulin Combined Aspart, Lispro, Detemir dan insulin Combined Lispro.