STUDI ETNOFARMASI SEBAGAI PENGOBATAN TULANG DAN PERSENDIAN DI HUTAN DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN KARANGASEM

Etnofarmasi merupakan gabungan disiplin ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara kebiasaan kultur dalam suatu kelompok masyarakat ditinjau dari sisi farmasetisnya. Etnofarmasi adalah bagian dari ilmu farmasi yang mempelajari penggunaan obat dan cara pengobatan yang dilakukan oleh etnik atau suku bangsa tertentu, ruang lingkup etnofarmasi meliputi obat serta cara pengobatan menggunakan bahan alam. Komunitas etnik suatu daerah mempunyai kebudayaan dan kearifan lokal yang khas sesuai dengan daerahnya masing-masing, hal tersebut berdampak pada pengetahuan obat dan pengobatan tradisionalnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa pengobat tradisonal di Desa Adat Tenganan Pegringsingan Karangasem menggunakan tanaman obat sebagai pengobatan tulang dan persendian.
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu metode observational/survei dengan pendekatan cross-sectional menggunakan kombinasi kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif digunakan dengan metode wawancara dan penyajian data kuantitatif dengan indeks kegunaan. variable mandiri yaitu studi etnofarmasi sebagai pengobatan tulang dan persendian di Hutan Desa Adat Tenganan Pegringsingan Karangasem. Pengumpulan data dengan pengamatan langsung dilakukan dengan beberapa cara yaitu, mengamati, mencatat, dan mempelajari dari informan atau narasumber. Perhitungan hasil di lakukan dengan rumus Use Value (UV) dan Fidelity Level (FL).
Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan bersama 2 narasumber yang telah memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini. Hasil wawancara yang telah dilakukan di dapatkan 21 populasi tanaman yang digunakan oleh narasumber dalam melakukan pengobatan tradisional sebagai pengobatan tulang dan persendian diantaranya reumatik, asam urat, nyeri sendi dan patah tulang. Jenis tanaman yang digunakan oleh narasumber adalah tanaman yang tumbuh di sekitar pekarangan rumah dan beberapa tumbuhan di peroleh di Hutan Desa Adat Tenganan atau merupakan tumbuhan liat disekitar lingkungan tempat narasumber tinggal.