STUDI RETROSPEKTIF PENGGUNAAN OBAT DAN POTENSI INTERAKSI OBAT PASIEN RAWAT INAP COVID-19 DENGAN KOINFEKSI PNEUMONIA PEDIATRI DI RUMAH SAKIT UMUM DHARMA YADNYA

COVID-19 adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Pasien COVID-19 yang berpotensi mengalami koinfeksi pneumonia adalah pasien anak-anak, dimana koinfeksi tersebut dapat meningkatkan risiko kematian pada pediatri. Pada pasien COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia pediatri diberikan obat antibiotik seperti sefiksim, seftriakson, azitromisin, ampisilin, atau sefotaksim, serta perlu juga diberikan terapi simptomatik dan suportif yang meliputi terapi antipiretik, mukolitik, kortikosteroid, vitamin C, vitamin B1, vitamin D, serta obat-obat pendukung lainnya. Pemberian antibiotik secara bersamaan dengan obat lainnya dapat menimbulkan interaksi obat yang cukup beragam dan interaksi obat yang terjadi pada pasien pediatri bersifat tidak dapat diprediksi tidak seperti pada pasien dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat dan potensi interaksi obat pasien rawat inap COVID-19 koinfeksi pneumonia pediatri di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional (non-eksperimental) dengan teknik pengambilan data secara retrospektif, menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia periode Januari 2021- Desember 2021 di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya. Potensi interaksi obat dianalisis menggunakan bantuan website drugs.com dan buku Stockley’s Drug Interactions twelfth edition. Seluruh data yang telah dianalisis disajikan menggunakan Microsoft Office Excel 2019 secara deskriptif dalam bentuk tabel.
Pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia pediatri di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 pasien yang terdiri atas 53,33% laki-laki dan 46,67 perempuan dengan usia terbanyak pada kanak-kanak (5-11 tahun) sebanyak 15 pasien (50%). Penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia pediatri terbanyak yaitu azitromisin sebanyak 16 pasien (53,33%). Sedangkan pada penggunaan obat simptomatik dan suportif terbanyak pada penggunaan obat parasetamol dengan 25 pasien (28,73%). Potensi interaksi obat pada fase farmakokinetik terjadi sebanyak 2 pasien (100%) dengan tingkat keparahan moderate yang terjadi pada fase absorbsi. Potensi interaksi obat tersebut terjadi pada penggunaan sukralfat dan lansoprazol. Potensi interaksi obat pada fase farmakodinamik terjadi sebanyak 2 pasien (100%) dengan tingkat keparahan moderate yang terjadi pada penggunaan azitromisin dan ondansetron.