PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK ETANOL BIJI KAKAO (Theobroma Cacao L.) PADA SEDIAAN SABUN CAIR TERHADAP MUTU FISIK

Sabun dihasilkan dari proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa yang digunakan untuk membersihkan tubuh yaitu sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol biji kakao (Theobroma cacao L.) dapat dijadikan bahan pembuatan sabun cair serta untuk membandingkan mutu fisik sabun tanpa cair ekstrak etanol biji kakao dengan sabun ditambahkan ekstrak etanol biji kakao.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96% selama 3 hari kemudian diuapkan dengan rotary evaporator sehingga mendapatkan ekstrak etanol. Yang mana ekstrak etanol mengandung senyawa saponin. Untuk pembuatan sabun cair menggunakan basa kuat KOH.
Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah pada F0, F1, F2 secara berturut-turut dengan uji organoleptik pada F0 (warna putih, tidak bauh, dan bentuk kental); F1 (warna coklat muda, bauh khas, dan bentuk kental); F2 (warna coklat, bauk has, dan bentuk kental). Uji pH pada formula sabun mendapatkan hasil F0 (10), F1 (11), F2 (12). Uji tinggi busa pada F0 (60 mm), F1 (77 nm), F2 (80 mm). dan ketiga uji iritasi pada formula responden tidak ada merasa iritasi. Dari ketiga formulasi sabun F2 belum memiliki mutu fisik yang baik.