PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL FISIK PEREMPUAN TERKAIT BUDAYA PATRIARKI

Pelecehan seksual fisik merupakan tindakan yang dikonotasikan sebagai hal seksual yang hanya dikehendaki oleh satu pihak sebagai pelaku Pelecehan seksual disebabkan oleh banyak faktor, seperti hasrat seksual yang menyimpang, pengaruh lingkungan atau pergaulan, serta pakaian yang dikenakan oleh korban. pelecehan seksual Fisik diberikan terhadap korban pelecehan seksual diatur dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan korban. Upaya perlindungan hukum terhadap perempuan dan korban Pelecehan Seksual baik anak maupun dewasa, merupakan perjuangan atas hak-hak mereka. Hak sebagai anak dan hak sebagai perempuan merupakan bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi. Secara teoritis, bentuk perlindungan terhadap korban kejahatan dapat diberikan dalam berbagai cara, tergantung pada penderitaan/kerugian yang diderita oleh korban. perlindungan terhadap saksi dan korban merupakan hak yang didasarkan atas keputusan yang dikeluarkan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, diberikan sejak tahap penyelidikan dan berakhir sesuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang