STUDI FARMAKOVIGILANS TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN YANG TERINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

SARJANA, DEWA GEDE JULI (2023) STUDI FARMAKOVIGILANS TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN YANG TERINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
2109482010159.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Antiretroviral (ARV) merupakan pengobatan yang digunakan untuk mencegah perkembangan infeksi dan replikasi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penggunaan ARV jangka panjang berhubungan dengan timbulnya Adverse drug reaction (ADR). Adverse drug reaction (ADR) dari ARV dapat memperburuk keadaan pasien, untuk itu perlu dilakukan pemantauan atau monitoring terhadap ADR dari ARV. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran Adverse Drug Reaction (ADR) pada pasien yang terinfeksi HIV di salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kota Denpasar periode Januari-April 2023.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif terkait penggunaan ARV pada pasien yang terinfeksi HIV di FKTP Kecamatan Denpasar Utara. Gambaran kejadian ADR yang dinilai berdasarkan kausalitas (Causality assessment) menggunakan Algoritma Naranjo, tingkat keparahan (Severity assessment) menggunakan skala Hartwig dan Siegel yang dimodifikasi, dan pencegahan (Preventability assessment) skala Schumock dan Thornton yang dimodifikasi. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang terinfeksi HIV yang tercatat di FKTP Kecamatan Denpasar Utara dan melakukan pengobatan HIV pada periode Januari-April 2023. Pengambilan data dilakukan secara prospeksif dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling.
Dari 53 pasien HIV yang menerima ARV di salah satu FKTP di Kecamatan Denpasar Utara, sebanyak 51 pasien mengalami ADR dan 2 pasien yang tidak mengalami ADR. Kejadian ADR yang terjadi terdiri dari 10 jenis ADR antara lain pusing (43,84%), mual 36,99%), diare (6,85%), mimpi buruk (2,74%), ruam kulit (2,74%), gangguan fungsi hati (1,37%), ginekomastia (1,37%), halusinasi (1,37%), peningkatan kadar lemak dalam darah (1,37%), dan sesak nafas (1,37%). Berdasarkan analisis Naranjo terdapat 75 kejadian ADR yang berada pada kategori Cukup Mungkin/Possible (49,33%), Mungkin/Probable (48%), serta Ragu-ragu/Doubtful (2,67%). Dari 73 kejadian ADR pada penelitian ini, seluruh kejadian ADR tersebut tergolong pada Augmented dengan tingkat ringan/mild dan pasti dapat dicegah/Definitely preventable

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/92/FF-S1/2023
Uncontrolled Keywords: Adverse drug reaction, antiretroviral, farmakovigilans
Subjects: F. FARMASI > Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi
Depositing User: kadek ganda rini
Date Deposited: 14 Dec 2023 02:51
Last Modified: 14 Dec 2023 03:20
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/4910

Actions (login required)

View Item
View Item