PENENTUAN POTENSI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) SEDIAAN GEL EKSTRAK BUNGA KENOP (Gomphrena globosa L.) SECARA IN-VITRO

Sinar matahari dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna kulit menjadi lebih hitam, kulit menjadi terbakar, atau bahkan meningkatkan resiko kanker kulit. Tabir surya merupakan salah satu rangkaian kosmetik yang bisa mencegah sinar matahari masuk ke dalam kulit dengan cara menyerap, memantulkan, serta menyebar (scatter) sinar matahari. Pengembangan tabir surya saat ini menuju pada penggunaan bahan alam seperti ekstrak tanaman, dimana bahan alami lebih aman digunakan, murah, mudah didapatkan dan efek negatifnya lebih sedikit dari pada bahan sintetis atau bahan kimia sehingga masyarakat lebih mudah menerima penggunaan tabir surya dari bahan alami. Salah satu satunya dari bunga kenop (Gomphrena globosa L.) yang termasuk kedalam famili Amaranthaceae Juss, bunga kenop mengandung flavonoid yang merupakan metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan dan dianggap sebagai tabir surya alami, karena memiliki sifat menyerap cahaya di daerah ultraviolet. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi ekstrak bunga kenop sebagai tabir surya.
Proses diawali dengan pembuatan simplisia bunga kenop dan dilanjutkan ekstraksi bunga kenop dengan metode maserasi. Selanjutnya dilakukan pengujian skrining fitokimia bunga kenop, lalu dilanjutkan dengan proses pembuatan sediaan gel dengan konsentrasi 5% dan 10%. Setelah itu dilanjutkan dengan uji mutu fisik sediaan yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat. Setelah itu dilakukan pengujian nilai SPF, %Te dan %Tp ekstrak dan sediaan gel ekstrak bunga kenop dengan pelarut etanol PA pada spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 290-320 nm untuk mengukur nilai SPF, panjang gelombang 295-320 untuk mengukur %Te dan panjang gelombang 325-375 nm untuk mengukur %Tp setiap interval 5 nm dan dicatat nilai absorbansinya. Selanjutnya dilakukan analisis statistik menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistik versi 26 dengan taraf kepercayaan 95% dan uji yang dilakukan yaitu T Tidak Berpasangan.
Hasil dari skrining fitokimia menunjukkan ekstrak bunga kenop mengandung saponin, flavonoid, steroid dan terpenoid. Sediaan gel bunga kenop telah memenuhi persyaratan uji mutu fisik. Pengujian nilai SPF ekstrak bunga kenop memiliki nilai SPF pada konsentrasi 200 ppm termasuk kedalam kategori proteksi sedang dan konsentrasi 250 ppm termasuk kedalam kategori proteksi ekstra. Untuk konsentrasi 300 ppm, 350 ppm dan 400 ppm termasuk kedalam kategori proteksi maksimal. Pengujian %Te ekstrak memiliki nilai %Te untuk konsentrasi 200 ppm dan 250 ppm tidak masuk kedalam kategori. Konsentasi 300 ppm termasuk kedalam kategori tanning cepat sedangkan untuk konsentrasi 350 ppm dan 400 ppm termasuk kedalam kategori suntan regular. Pengujian %Tp ekstrak memiliki nilai %Tp untuk konsentrasi 200 ppm termasuk kedalam kategori suntan regular dan untuk konsentrasi 250 ppm, 300 ppm, 350 ppm dan 400 ppm termasuk kedalam kategori total block. Pengujian nilai SPF sediaan 5% termasuk kedalam kategori proteksi ekstra, untuk %Te termasuk kedalam kategori Tanning cepat dan %Tp termasuk kedalam kategori total block. Pada pengujian nilai SPF sediaan 10% termasuk kedalam kategori proteksi maksimal, untuk %Te termasuk kedalam kategori perlindungan ekstra dan %Tp termasuk kedalam kategori total block. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi nilai SPF dan semakin kecil %Te, %Tpnya