GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS KERAMBITAN I TABANAN PERIODE JULI-DESEMBER 2022

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2018 Indonesia menduduki peringkat ke-6 dari 10 negara dengan kasus diabetes terbanyak. Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL dan kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dL. DM tipe 2 merupakan diabetes yang paling sering terjadi. Prevalensi kasus DM tipe 2 yang semakin meningkat setiap tahunnya, mengharuskan penderita diabetes untuk menerima pengobatan untuk mencegah timbulnya berbagai komplikasi. Penatalaksanaan terapi pada pasien yang terdiagnosa DM tipe 2 bertujuan untuk menghilangkan keluhan, memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi komplikasi akut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antidiabetes oral pada pasien diabetes melitus tipe 2 periode Juli-Desember 2023 di Puskesmas I Kerambitan, Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif (non-eksperimental). Dalam penelitian ini, data dikumpulkan secara restrospektif dari laporan penggunaan obat diabetes di Puskesmas I Kerambitan Tabanan. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk deskriptif menggunakan tabel yang berisi data penggunaan obat diabetes.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari gambaran penggunaan terapi antidiabetes oral pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas I Kerambitan, Tabanan periode Juli-Desember 2022, penggunaan obat antidiabetes oral pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas I Kerambitan, Tabanan diperoleh bahwa persentase pemberian obat monoterapi lebih tinggi dibandingkan terapi kombinasi. Obat antidiabetes oral golongan biguanid (metformin) adalah obat antidiabetes yang paling banyak diberikan pada pasien diabetes tipe 2.