FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin kompetitif mengakibatkan perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif untuk tetap mempertahankan kinerja keuangan perusahaannya. Kinerja Keuangan Perusahaan merupakan hasil dari semua kegiatan atau aktivitas perusahaan yang menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan, struktur modal, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional pada perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021. Variabel independen meliputi umur perusahaan, ukuran perusahaan, struktur modal, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Variabel dependen meliputi kinerja keuangan. Populasi penelitian adalah perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021. Sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 23 perusahaan keuangan yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan dan struktur modal berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan, sedangkan ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunkan variabel lain yaitu capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), dan return saham dan juga tidak hanya berfokus pada perusahaan sub sektor property dan real estate saja, melainkan dapat memperluas sampel ke sektor lain seperti sektor pertambangan, sektor pertanian dan sektor lainnya, serta dapat memperpanjang periode penelitian selama 5 tahun agar hasil dapat digeneralisasi dan lebih menggambarkan kondisi sesungguhnya perusahaan