ANALISIS GC-MS, AKTIVITAS ANTIBAKTERI Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), DAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN DARI MINYAK BIJI MIMBA (Azadiractha indicha A.juss)

Bahan alam memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan karena mengandung metabolit sekunder. Salah satu tanaman yang mengandung metabolit sekunder yaitu tanaman mimba (Azadirachta indica). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak biji mimba terhadap bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), mengetahui kandungan minyak biji mimba dan menguji kapasitas antioksidan minyak biji mimba. Aktivitas antibakteri diuji menggumakan metode difusi agar. Kandungan senyawa dalam minyak biji mimba dianalisis menggunakan metode GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectroscopy). Sementara itu, kapasitas antioksidan ditentukan melalui metode DPPH dengan asam askorbat sebagai senyawa pembanding. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa minyak biji mimba tidak memberikan zona hambat. Pengujian GC-MS memperoleh hasil bahwa minyak biji mimba mengandung senyawa golongan senyawa yang terdapat minyak biji mimba yaitu, decane, propyltri sulfane, napthalane, tetradecanoic acid, pentathiepan, n�hexadecanoic acid, pantadecanoic acid, cylic octaatmic sulfur, octadecadienoic acid, methyl stearate dan oleic acid. Pada pengujian aktivitas antioksidan minyak biji mimba mendapatkan hasil sebesar 13,827 mg AEAC/100g minyak, yang mana setiap 100 gram minyak biji mimba setara dengan 13,827 mg vitamin C