FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMA RAWAT INAP PASIEN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER DISERTAI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PENYERTA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA

Infeksi dengue merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 50-100 juta infeksi dengue terjadi tiap tahunnya. Menurut data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2020 Provinsi Bali memiliki IR DHF terbesar di antara 34 provinsi di Indonesia, yaitu sebesar 273,1 kesakitan dan CFR sebesar 0,2%. Tingginya angka kejadian penyakit DHF dapat menimbulkan masalah ekonomi serta menjadi ancaman besar pada kesehatan masyarakat. Dampak merugikan ini paling banyak disebabkan karena angka rawat inap di rumah sakit yang tinggi dan sangat dipengaruhi oleh lama rawat inap pasien. Pasien dengan komplikasi perdarahan atau syok atau efusi pleura memiliki rawat inap yang lebih lama. Selain komplikasi, pasien DHF dapat disertai juga dengan penyakit penyerta, penyakit penyerta yang dominan diderita oleh pasien DHF adalah typhoid dan dyspepsia. Semakin banyak jumlah diagnosis penyakit penyerta maka semakin lama pasien dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lama rawat inap pasien DHF yang disertai komplikasi dan penyakit penyerta di RSUD Wangaya.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional atau penelitian noneksperimental melalui pendekatan studi cross-sectional. Data dikumpulkan dengan teknik retrospektif yaitu pengambilan data rekam medis pasien DHF yang disertai komplikasi dan penyakit penyerta periode Januari 2020 sampai Desember 2021 selama di rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya. Kemudian, analisis data terkait faktor yang mempengaruhi lama rawat inap pasien dilakukan menggunakan uji statistik korelasi Spearman.
Terdapat 115 pasien rawat inap DHF dengan komplikasi dan penyakit penyerta yang terdiri atas 52% laki-laki dan 48% perempuan. Pasien mayoritas berada pada rentang usia 6-11 tahun (43%). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat faktor yang berhubungan signifikan dengan lama rawat inap pasien DHF disertai komplikasi dan penyakit penyerta yaitu penggunaan jumlah terapi cairan (p=0,022) dengan arah korelasi searah dan kekuatan korelasi yang lemah. Tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,334) dengan lama rawat inap pasien dengan arah korelasi berbanding terbalik (tidak searah) dan kekuatan korelasi yang sangat lemah. Tidak ada hubungan yang signifikan antara derajat keparahan (p=0,108), jumlah komplikasi dan penyakit penyerta (p=0,185) terhadap lama rawat inap pasin dengan arah kolerasi yang searah dan kekuatan korelasi yang sangat lemah.