EVALUASI SKRINING KELENGKAPAN ADMINISTRASI DAN FARMASETIK RESEP PSIKOTROPIKA DI APOTEK KIMIA FARMA KEROBOKAN

Psikotropika merupakan zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Penyalahgunaan psikotropika dapat menyebabkan ketergantungan, sehingga penggunaannya harus diawasi oleh tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan dan keahlian yang relevan. Pengelolaan obat psikotropika sangat memerlukan perhatian lebih khususnya pada penyimpanan dan pendistribusian agar dapat terjamin keamanan dan peredaran sediaan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelengkapan resep psikotropika di Apotek Kimia Farma Kerobokan, Kabupaten Badung Periode Juli-Desember 2022 dalam Aspek Administrasi dan Farmasetik yang ditinjau dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah resep psikotropika yang masuk ke Apotek Kimia Farma Kerobokan selama periode Juli-Desember 2022. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode simple random sampling. Simple random sampling merupakan pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebesar 90 resep. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif.
Hasil perhitungan keseluruhan persentase pengkajian kelengkapan resep secara Administrasi dari aspek kelengkapan data memperoleh hasil 98,89% dan ketidaklengkapan data memperoleh hasil 1,11% (90 lembar resep), hasil pengkajian kelengkapan resep secara Farmasetik menunjukan bahwa seluruh penulisan resep telah memenuhi persyaratan Farmasetik dengan hasil 100% (90 lembar resep) lengkap. Kesimpulan penelitian ini adalah resep psikotropika ditinjau dari aspek administrasi, yaitu dalam penulisan berat badan diketahui bahwa 98,89% lengkap dan 1,11% tidak lengkap, sedangkan ditinjau dari aspek farmasetik 100% lengkap. Dapat disimpulkan bahwa hanya 1,11% resep psikotropika yang tidak memenuhi aspek kelengkapan resep, sesuai yang tertulis di Permenkes Nomor 73 Tahun 2016.