GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI APOTEK KIMIA FARMA 235 DENPASAR DENGAN METODE DEFINED DAILY DOSE DAN DRUG UTILIZATION 90% TAHUN 2021

Tingginya prevalensi kejadian infeksi di Indonesia mengakibatkan tingginya tingkat penggunaaan antibiotik. Penggunaan antibiotik untuk swamedikasi yang banyak dilakukan oleh masyarakat merupakan contoh penggunaan antibiotik tidak rasional. Penggunaan antibiotik yang tinggi dan tidak tepat menyebabkan Indonesia sangat rentan terhadap kejadian resistensi. Dalam rangka mengendalikan angka kejadian resistensi, maka dapat dilakukan evaluasi menggunakan kombinasi metode DDD (Defined Daily Dose) yang dikombinasi dengan Drug Utilization 90% (DU 90%). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran penggunaan antibiotik pada pasien di Apotek Kimia Farma 235 dengan menggunakan metode DDD dan DU90% tahun 2021.
Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan secara restrospektif dari laporan penggunaan antibiotik di Apotek Kimia Farma 235 periode Januari 2021 – Desember 2021. Data penggunaan antibiotik akan dievaluasi secara kuantitatif dengan rancangan deskriptif menggunakan metode Defined Daily Doses yang dinyatakan dalam Defined Daily Doses (DDD)/1000 pasien per hari dan Drug Utilization 90% (DU 90%).
Hasil penelitian menunjukan bahwa antibiotik yang paling banyak digunakan di Apotek Kimia Farma 235 Denpasar tahun 2021 adalah amoksisilin sebanyak 126,375/1000 pasien per hari. Antibiotik yang digunakan di Apotek Kimia Farma 235 Denpasar tahun 2021 yang masuk ke dalam segmen DU90% adalah amoksisilin, eritromisin, azitromisin, sefiksim, sefadroksil, dan siprofloksasin.