WIDIANTARI, NI LUH YANTI KUSUMA (2023) STUDI RETROSPEKTIF PENGGUNAAN OBAT DAN POTENSI INTERAKSI OBAT PASIEN RAWAT INAP COVID-19 DENGAN KOINFEKSI PNEUMONIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DHARMA YADNYA. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Full Text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2009484010035 - KTI.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Adanya koinfeksi patogen seperti bakteri S. aureus, S. pneumonia, dan P. aeruginosa menyebabkan pneumonia dapat meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas pada pasien COVID-19. Penatalaksanaan terapi farmakologi yang diberikan pada pasien COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia berat yaitu terapi antibiotik kombinasi betalaktam dan makrolida atau betalaktam dan fluoroquinolone. Namun, pemberian antibiotik secara bersamaan dengan antibiotik lain atau obat lainnya dapat menimbulkan interaksi obat yang cukup beragam mulai dari yang ringan seperti gangguan absorbsi obat yang menyebabkan penurunan efek terapi atau peningkatan efek toksisitas yang tidak diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat dan potensi interaksi obat pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia berat di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional (non-eksperimental) dengan teknik pengambilan data secara retrospektif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional dan metode pengambilan sampel secara total sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia berat periode Januari 2021-Desember 2021 di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya. Potensi interaksi obat dianalisis menggunakan bantuan website drugs.com dan buku Stockley’s Drug Interactions twelfth edition. Seluruh data yang telah dianalisis disajikan menggunakan Microsoft Office Excel 2019 secara deskriptif dalam bentuk tabel.
Pasien rawat inap COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia berat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 39 pasien yang terdiri atas 58,97% laki-laki dan 41,03% perempuan dengan usia terbanyak adalah lansia (≥ 46 tahun) sebanyak 24 pasien (61,54%). Penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19 dengan koinfeksi pneumonia berat terbanyak yaitu kombinasi cefuroxime dengan levofloxacin sebesar 28,21%. Penggunaan obat antivirus terbanyak pada obat favipiravir sebesar 87,50%. Sedangkan, pada penggunaan obat simptomatik, suportif serta penyakit penyerta (komorbid) terbanyak pada penggunaan paracetamol sebesar 17,26%. Potensi interaksi obat pada fase farmakokinetik dengan tingkat keparahan major terjadi sebanyak 7,14%, moderate 78,57%, dan minor sebanyak 14,29%. Potensi interaksi obat terbanyak terjadi pada penggunaan sucralfate dan lansoprazole. Potensi interaksi obat pada fase farmakodinamik dengan tingkat keparahan major terjadi sebanyak 32,56%, moderate 62,79%, dan minor sebanyak 4,65%. Potensi interaksi obat terbanyak terjadi pada penggunaan levofloxacin dan hydrocortisone
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | R/644/FF-D3/2023 |
Uncontrolled Keywords: | COVID-19, koinfeksi pneumonia berat, penggunaan obat, potensi interaksi obat |
Subjects: | F. FARMASI > Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi |
Depositing User: | kadek ganda rini |
Date Deposited: | 24 Nov 2023 03:14 |
Last Modified: | 24 Nov 2023 03:14 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/4697 |