UJI TOTAL FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI FRAKSI ETIL ASETAT, FRAKSI N-HEKSAN, DAN FRAKSI AIR DARI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP BAKTERI Methicillin-Ressistant Staphylococcus Aureus (MRSA)

ANANDA, GAYATRI (2023) UJI TOTAL FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI FRAKSI ETIL ASETAT, FRAKSI N-HEKSAN, DAN FRAKSI AIR DARI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP BAKTERI Methicillin-Ressistant Staphylococcus Aureus (MRSA). Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
2009484010047.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Tanaman daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan tanaman yang terkenal sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit seperti diabetes melitus, gangguan lambung, diare, penyakit kulit, dan hipertensi. Secara ilmiah daun salam memiliki bioaktivitas sebagai antimikroba, antioksidan, antidiabetes, dan antikolesterol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fraksi yang mengandung kadar flavonoid dan aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun salam (Syzygium Polyanthum) dengan kadar paling tinggi.
Ekstraksi dilakukan secara maserasi selama 3 kali 24 jam menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya ekstrak kental dilakukan fraksinasi dengan tiga pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda yaitu etil asetat, N-heksan, dan air. Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun salam dan fraksinya dievaluasi dengan metode difusi agar (Kirby Bauer). Kandungan total flavonoid dan fraksinya diuji menggunakan spektrofotometri berdasarkan ekuivalen kuersetin. Uji statistik antibakteri menggunakan uji One Way ANOVA dan uji statistik kadar flavonoid menggunakan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil uji kandungan total flavonoid menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam memiliki kandungan tertinggi (6,99 mg QE/100 g ekstrak), kemudian fraksi etil asetat (5,91 mg QE/100 g ekstrak), sedangkan fraksi air dan fraksi N-Heksan menunjukkan kandungan total flavonoid terendah (masing-masing 4,73 mg QE/100 g ekstrak dan 4,47 mg QE/100 g ekstrak). Kandungan total flavonoid tidak memiliki korelasi dengan aktivitas antibakteri. Tingginya daya hambat antibakteri yang dihasilkan kemungkinan disebabkan oleh senyawa lain yang terkandung di dalam ekstrak daun salam selain dari senyawa flavonoid. Fraksi etil asetat menunjukkan daya hambat aktivitas antibakteri yang tertinggi terhadap bakteri Methiciliin�Ressistant Staphylococcus Aureus (MRSA) (10,71 mm) dan fraksi N-Heksan menunjukkan daya hambat aktivitas aktibakteri yang terendah (8,12 mm), serta fraksi air tidak menunjukkan adanya daya hambat. Berdasarkan hasil tersebut maka ekstrak dan fraksi etil asetat dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menemukan kandidat obat baru dari bahan alam sebagai agen antibakteri untuk pencegahan dan pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Methiciliin-Ressistant Staphylococcus Aureus (MRSA).

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: R/665/FF-D3/2023
Uncontrolled Keywords: antibakteri, ekstrak etanol daun salam, flavonoid, fraksi air, fraksi etil asetat, fraksi n-heksan
Subjects: F. FARMASI > Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi
Depositing User: kadek ganda rini
Date Deposited: 24 Nov 2023 03:08
Last Modified: 24 Nov 2023 03:08
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/4696

Actions (login required)

View Item
View Item