I KADEK, DANAYASA (2023) FORMULASI SEDIAAN SHAMPO KOMBINASI EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) DAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI ANTIKETOMBE TERHADAP JAMUR Candida albicans. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Full Text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2009484010008.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Ketombe adalah suatu keadaan anomali yang terdapat pada kulit kepala. Keadaan ini dikarakterisasi dengan terjadinya pengelupasan pada lapisan tanduk dari kulit kepala secara berlebihan yang kemudian akan membentuk sisik sisik yang halus. Salah satu penyebab ketombe ialah jamur Candida albicans. Diperlukan sediaan shampo yang aman dan dapat menghilangkan ketombe, salah satu tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional sebagai antiketombe adalah daun pandan wangi (pandanus amarylliolius Roxb) dan daun seledri (Apium graveolens L.) yang memiliki kandungan polifenol, flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid sebagai antiketombe. Tujuan dari penelitian ini untuk formulasi dan uji aktivitas antijamur sediaan shampo kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan daun seledri.
Sediaan shampo diformulasikan menjadi tiga formula dengan variasi konsentrasi FI (tanpa ekstrak), FII (ekstrak daun panda wangi 10%, daun seledri 20%), FIII (ekstrak daun pandan wangi 20%, daun seledri 10%). Uji mutu fisik sediaan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, dan tinggi busa. Pengujian antijamur dilakukan dengan metode difusi mengunakan kertas cakram.
Hasil uji mutu fisik menunjukkan shampo antiketombe ekstrak daun pandan wangi dan daun seledri memiliki mutu fisik yang baik yaitu, pada uji organoleptik warna yang dihasilkan dari dua formula yaitu FII, FIII berwarna hijau gelap, bau khas daun seledri dan pandan wangi, sedangkan pada FI tidak berwarna dan berbau, bentuk sediaan semi padat (kental), pada uji pH ketiga formula telah memenuhi syarat mutu pH kulit kepala yaitu 6, hasil tinggi busa yang di hasilkan dari ketiga formula yaitu tinggi busa pada FI lebih besar dibandingkan FII dan FIII. Hasil uji aktivitas antijamur yaitu FI (kontrol negatif) menghasilkan zona hambat sebesar 7 mm, FII dan FIII tidak terdapat zona hambat dan shampo ketokonazol 2% sebagai kontrol positif menghasilkan zona hambat sebesar 24 mm.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | R/702/FF-D3/2023 |
Uncontrolled Keywords: | Candida albicans, daun pandan wangi, daun seledri, ketombe, shampo |
Subjects: | F. FARMASI > Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi |
Depositing User: | kadek ganda rini |
Date Deposited: | 23 Nov 2023 02:14 |
Last Modified: | 23 Nov 2023 02:14 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/4656 |