LESTARI, NI PUTU WISNU ADI (2023) KAJIAN ETNOFARMASI KELOMPOK MASYARAKAT BANJAR KEPISAH SUMERTA KELOD DENPASAR. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Full Text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2209484010173.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
Etnofarmasi merupakan bagian dari ilmu farmasi yang mencakup pemahaman tentang tanaman obat yang digunakan dan mempelajari bagaimana komunitas etnis atau masyarakat tertentu menggunakan obat-obatan. Kajian mengenai etnofarmasi belum pernah dilakukan pada masyarakat di kawasan Sumerta Kelod, khususnya pada kelompok masyarakat Banjar Kepisah. Dimana masih banyak masyarakat Banjar Kepisah yang memanfaatkan tanaman sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanaman apa saja yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, dan cara pengolahan tanaman obat pada kelompok masyarakat Banjar Kepisah, Sumerta Kelod, Denpasar.
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode non probability sampling. Berdasarkan hasil perhitungan sampel, diperoleh sampel berjumlah 78 orang narasumber. Data kemudian dikumpulkan dengan melakukan pengajuan pertanyaan kepada narasumber mengenai nama lokal dari tanaman yang ada di wilayah Banjar Kepisah, Sumerta Kelod, Denpasar yang memiliki manfaat sebagai pengobatan. Selain itu juga ditanyakan mengenai nama daerah tanaman, manfaat/indikasi pengobatan, bagian tanaman yang digunakan, serta cara penggunaan dan pengolahan tanaman sebagai obat. Data kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel.
Berdasarkan penelitian etnofarmasi yang telah dilakukan di banjar Kepisah, Sumerta Kelod diperoleh secara umum 12 jenis tanaman yang berada di wilayah banjar Kepisah, Sumerta Kelod. Dimana bagian tanaman yang digunakan adalah daun 67%, rimpang 17%, batang 8%, dan bunga 8%. Cara pengolahan tumbuhan dengan frekuensi yang paling tinggi adalah dengan cara direbus, yakni sebesar 92%. Cara penggunaan tanaman etnofarmasi yang paling sering dimanfaatkan adalah dengan cara diminum yaitu sebesar 83%, dan indikasi yang paling sering digunakan pada tanaman obat adalah untuk mengatasi masalah persendian, seperti nyeri otot dan asam urat (28%).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | R/584/FF-D3/2023 |
Uncontrolled Keywords: | etnofarmasi, tanaman obat, obat tradisional |
Subjects: | F. FARMASI > Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi |
Depositing User: | kadek ganda rini |
Date Deposited: | 23 Nov 2023 02:05 |
Last Modified: | 23 Nov 2023 02:05 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/4653 |