STUDI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI DENPASAR

SARASWATI, KADEK TETRI IDA (2023) STUDI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI DENPASAR. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
2009484010018.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Infeksinya diperantarai oleh nyamuk yang transmisinya melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya Aedes aegypti sebagai vektor. Pengobatan DBD pada dasarnya bersifat suportif dan simptomatik. Pengobatan suportif yakni pengobatan dengan pemberian cairan pengganti seperti cairan intravena dengan melihat patogenesis, perjalanan penyakit, gambaran klinis dan pemeriksaan laboratorium, sehingga diharapkan penatalaksanaannya dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Pengobatan simptomatik yakni pemberian terapi untuk mengatasi gejala yang timbul. Ada beberapa jenis terapi simptomatik yang diberikan antara lain: terapi antipiretik, terapi antasida dan antiulcer, terapi antiemetika, terapi diuretik dan terapi sedatif. Pemberian terapi simptomatik dapat meningkatkan penggunaan obat sehingga cenderung mengakibatkan polifarmasi. Kejadian polifarmasi akan memperbesar risiko terkait interaksi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis potensi interaksi obat yang digunakan pada pasien rawat inap Demam Berdarah Dengue (DBD) serta untuk mengetahui golongan dan jenis obat yang lebih banyak digunakan.
Penelitian dapat dilakukan secara observasional (non-eksperimental) dengan menggunakan desain penelitian cross sectional kategori penelitian deskriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien rawat inap Demam Berdarah Dengue pada periode Januari 2020-Desember 2020 di instalasi rawat inap Rumah Sakit Swasta di Denpasar. Potensi interaksi obat dianalisis menggunakan bantuan website drugs.com. Seluruh data yang telah dianalisis disajikan menggunakan Microsoft Office Excel 2019 secara deskriptif dalam bentuk tabel dan diagram pie.
Pasien rawat inap DBD di Salah Satu Rumah Sakit Swasta di daerah Denpasar yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 pasien yang terdiri atas 59% laki-laki dan 41% perempuan. Mayoritas pasien berada pada rentang usia 17-25 tahun. Golongan obat yang banyak digunakan adalah analgetik dan antipiretik yaitu paracetamol dengan persentase 25,4%, acid suppression therapy yaitu pantoprazol 19,9% dan antiemetik yaitu ondansetron 17,2%. Potensi interaksi obat pada fase farmakokinetik dengan tingkat keparahan minor fase absorbsi terjadi interaksi antara alprazolam dengan magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida sebanyak 66,66% dan pada fase metabolisme tingkat keparahan minor terjadi interaksi antara alprazolam dengan methylprednisolone sebanyak 16,67%. Potensi interaksi obat pada fase farmakodinamik pada tingkat keparahan major sebanyak 14,28% pada interaksi methylprednisolone dengan levofloxacin. Potensi interaksi pada tingkat keparahan moderate terbanyak terjadi pada penggunaan obat ondansetron dengan levofloxacin (28,60%).

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: R/600/FF-D3/2023
Uncontrolled Keywords: Demam Berdarah Dengue, penggunaan obat, potensi Interaksi Obat
Subjects: F. FARMASI > Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi
Depositing User: kadek ganda rini
Date Deposited: 22 Nov 2023 03:35
Last Modified: 22 Nov 2023 03:35
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/4636

Actions (login required)

View Item
View Item