INFORMASI YANG DIHARAPKAN WISATAWAN ASING DALAM PELAYANAN SWAMEDIKASI DI APOTEK KIMIA FARMA LEGIAN 2 BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Kurangnya informasi yang diperoleh pasien mengenai obat menjadi salah satu penyebab ketidakrasionalan penggunaan obat. Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat oleh individu untuk mengobati kondisi atau gejala yang dikenali. Swamedikasi cenderung dipilih masyarakat untuk meningkatkan aksees terhadap pengobatan. Namun, praktik swamedikasi juga dapat menyebabkan terjadinya medication error. Pemberian informasi oleh tenaga kefarmasian masih bersifat pasif, sehingga dibutuhkan keaktifan pasien untuk mencari informasi mengenai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terkait informasi obat yang diharapkan wisatawan asing berdasarkan jenis kelamin dalam pelayanan swamedikasi di Apotek Kimia Farma Legian 2.
Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa kuesioner. Penelitian ini menggunanakan rancangan deskriptif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wisatawan asing yang mendapatkan pelayanan swamedikasi di Apotek Kimia Farma Legian 2. Penelitian ini melibatkan 60 sampel yang diambil secara nonrandom dengan convenience sampling. Sampel terbagi atas dua kelompok berdasarkan jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 30 sampel. Penelitian ini dilakukan di Apotek Kimia Farma Legian 2 pada 1 Maret – 30 Mei 2023. Data yang telah diperoleh dianalisis secara deksriptif berdasarkan persentase frekuensi jawaban responden.
Penelitian ini menemukan bahwa kelompok responden laki-laki mengharapkan pemberian informasi obat yang meliputi komposisi obat, bentuk sediaan, indikasi, dosis, cara pakai, efek samping, interaksi obat, serta penyimpanan obat. Sementara itu, kelompok responden perempuan mengharapkan informasi obat yang meliputi komposisi obat, bentuk sediaan, indikasi, dosis, cara pakai, efek samping, interaksi obat, serta penyimpanan obat.