PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) SEDIAAN KRIM TABIR SURYA EKSTRAK BUAH BANANG-BANANG (Xylocarpus granatum J. Koenig) SECARA IN VIVO

DIANI, LUH PUTU PURNAMA MEI (2023) PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) SEDIAAN KRIM TABIR SURYA EKSTRAK BUAH BANANG-BANANG (Xylocarpus granatum J. Koenig) SECARA IN VIVO. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
2009484010023.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Paparan sinar UV yang berlebihan pada kulit dapat berdampak buruk pada kulit. Adapun dampak negatif dari paparan sinar UV yaitu dapat menyebabkan kulit terbakar (sunburn). sunburn adalah eritema pada kulit dengan riwayat paparan sinar matahari secara langsung khususnya radiasi UV. Eritema adalah reaksi inflamasi yang dapat terjadi akibat paparan berlebih sinar UV. Sistem perlindungan alami pada tubuh tidak dapat menahan radiasi pada paparan sinar UVB berlebihan, sehingga memerlukan perlindungan tambahan dari luar tubuh salah satunya adalah menggunakan tabir surya. Tabir surya dibuat dengan bahan-bahan alami yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet untuk mencegahnya menembus ke jaringan kulit. Salah satu tanaman yang dapat dikembangkan dalam bidang kosmetik khususnya tabir surya adalah buah banang-banang (Xylocarpus granatum J.Koenig). Buah banang-banang mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu senyawa flavonoid,tannin dan saponin. Senyawa flavonoid pada buah Banang-banang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah krim ekstrak buah banang-banang dapat mencegah eritema dari paparan sinar UVB dengan tikus sebagai hewan coba.
Ekstrak buah banang-banang dilakukan uji skrining fitokima untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya, selanjutnya ekstrak buah banang-banang diformulasikan menjadi sediaan krim dengan varian konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Dilakukan penyinaran pada tikus dengan mengoleskan basis, hidrokuinon, krim ekstrak 5%, 10% dan 15 %. Analisis statistik nilai SPF secara in vivo krim ekstrak buah banang-banang dilakukan dengan pengujian SPSS versi 26 dengan uji One Way ANOVA untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara masing-masing sampel. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak buah banang-banang positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid.
Hasil uji SPF menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak buah banang-banang konsentrasi 15% menunjukkan nilai SPF paling tinggi sebesar 15,76. Hasil uji post hoc LSD menunjukkan terdapat perbedaan bermakna lama pemaparan UVB antara kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif, kelompok krim 5%, 10% dan 15% dengan nilai signifikan p 0,001. Pada kelompok kontrol positif dengan kelompok krim 5%, 10% dan 15%; Kelompok krim 5% dengan 10%; Kelompok Krim 10% dengan 15% menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dengan nilai p 0,001.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: R/710/FF-D3/2023
Uncontrolled Keywords: eritema, buah banang-banang, krim, sinar UVB
Subjects: F. FARMASI > Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi
Depositing User: kadek ganda rini
Date Deposited: 21 Nov 2023 03:38
Last Modified: 21 Nov 2023 03:38
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/4607

Actions (login required)

View Item
View Item