KAJIAN POTENSI TERJADINYA INTERAKSI OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PERESEPAN PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI APOTEK KIMIA FARMA 190 UBUD

Hipertensi merupakan permasalahan kesehatan global yang pada akhir-akhir ini cendrung meningkat, baik di negara berkembang maupun negara maju. Penyakit hipertensi ini menjadi permasalahan kesehatan yang sampai saat ini belum begitu bisa dikendalikan bahkan cenderung meningkat. Kejadian ini dipengaruhi oleh gaya hidup yang kurang baik diantaranya kurang berolahraga, merokok, minuman berakohol serta tuntutan hidup yang semakin kompleks. Hipertensi menurut American Hearth Association (AHA) adalah keadaan yang dijumpai memiliki tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih untuk usia 13– 50 tahun dan tekanan darah mencapai 160/95 mmHg untuk usia di atas 50 tahun. Hipertensi disertai komplikasi merupakan penyebab kematian nomor lima pada semua usia, berdasaran data riset kesehatan dasar (Riskesdas).
Proses penelitian ini mengunakan desain penelitian deskriptif. Dalam proses pengambilan data dilakukan dengan cara retrospektif yaitu, dengan cara membaca dan memilih resep-resep obat antihipertensi yang terdiri dari dua atau lebih jenis obat yang diresepkan, dan jenis obat lainya yang berpotensi terjadinya interaksi dengan obat anmtihipertensi tersebut di Apotek Kimia Farma 190 Ubud pada bulan September 2022. Pada penelitian ini didapat sebanyak 1371 populasi lemar resep dengan metode purposive sampling, kemudian dimasukan ke rumus slovin untuk mendapatkan sampel minimal dan didapat hasil 310 lembar resep.
Hasil penelitian yang dilakukan, interaksi dengan tingkat keparahan major paling banyak terjadi yaitu sebanyak 108 lembar resep (36,68 %), interaksi dengan tingkat keparahan moderate sebanyak 78 lembar resep (26,62 %), interaksi dengan tingkat keparahan minor sebanyak 2 lembar resep (0,68 %) dan tidak terjadinya interaksi sebanyak 105 lembar resep (35,84 %). Berdasarkan data tersebut di atas dapat disimpulkan interakasi dengan tingkat keparahan mayor paling banyak terjadi yang dapat menimbulkan konsekuensi klinis hingga menyebabkan efek berbahaya dan memerlukan intervensi medis.